Partisipasi Kajari Bengkalis dalam Program Bengkalis Membaca

Senin, 22 Juni 2020 - 16:32:54 WIB

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Nanik Kushartanti SH MH,  membacakan buku di program

Bengkalis, Detak Indonesia -- Dalam rangka memperingati HUT Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) ke-27 tahun 2020, yang bertemakan "Melangkah Bersama dengan Kokoh dan Pasti Demi Kemajuan Institusi". Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis (Kajari) Nanik Kushartanti SH MH, Kamis (18/6/2020) turut mengisi program "Bengkalis Membaca" yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkalis, dengan membacakan buku novel yang berjudul "Ketika Cinta Bertasbih" yang merupakan buku novel karya Habiburrahman El Shirazy dan diterbitkan pada tahun 2007 oleh Republika-Basmallah.

Kegiatan "Bengkalis Membaca" ini merupakan program online terbaru dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tuan Guru Haji Ahmad, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Program "Bengkalis Membaca" ini mempunyai slogan yaitu "Generasi Membaca, Generasi Keren". 

Relawan program "Bengkalis Membaca" dari Dispersip Bengkalis, bunda Soleha, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis (Kajari) Nanik Kushartanti SH MH, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkalis, Suwarto, usai melaksanakan siaran langsung program "Bengkalis Membaca", Kamis (18/6/2020). (Devon/DetakIndonesia.co.id). 

Kegiatan membaca yang dilakukan secara online ini merupakan salah satu antisipasi (pencegahan) dari mewabahnya virus Covid-19 yang ada di beberapa negara di dunia salah satunya Indonesia. Program ini dapat diikuti oleh para pemirsa media sosial, di akun FB: Perpustakaan Bengkalis dan IG: Bengkalisku, setiap hari Kamis dari pukul 09.00 WIB sampai selesai.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tuan Guru Haji Ahmad, Kabupaten Bengkalis, Suwarto dan relawan "Bengkalis Membaca" bunda Soleha beserta tim kreatif Dispersip Bengkalis turut serta langsung menemani Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti SH MH, dalam pelaksanaan siaran langsung (online) program "Bengkalis Membaca" pada hari Kamis pagi (18/6/2020). 

Usai membacakan buku secara online, pada Kamis (18/6/2020) yang berlokasi di kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis, Kajari Bengkalis Nanik Kushartanti SH MH, mengatakan, "Kesan saya luar biasa dimana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkalis sudah sangat inovatif untuk mengupayakan agar masyarakat gemar membaca, jadi dengan berbagai terobosan terbukti banyak masyarakat yang menyaksikannya di media sosial FB maupun IG", ujar Nanik.

Artinya masyarakat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkalis, dengan mengikuti dan menyimak acara program siaran langsung Bengkalis Membaca ini sampai dengan selesai. 

"Terobosan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bengkalis ini cukup berhasil, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, saya sangat mengapresiasi hal ini, karena apa? karena perintah di dalam Al-quran juga mengatakan (wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW) adalah bacalah, bacalah, (iqro, iqro), sehingga dengan banyak membaca, baik di dalam agama ada ayat-ayat kauniyah, maupun yang nyata, maupun yang ada di sekitar kita, baik tertulis atau dari alam sekitar yang bisa kita baca, disitu kita akan membuka wawasan dunia ini, wacana tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bahkan ajaran agama-agama pun untuk memahaminya kita harus banyak membaca," tambah Nanik.

Jadi kegiatan membaca ini sebetulnya bukan main-main, karena kita selalu diperintahkan oleh Allah SWT bacalah, bacalah (iqro, iqro). Ajaran yang paling diingat dari orangtua  adalah tentang kejujuran, pernah pada sekitar tahun 1972 beliau sudah membuat puisi yang berjudul jujur, puisi tersebut pernah diperlombakan di tingkat Kecamatan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

"Dimana ketika itu saya masih di Sekolah Dasar, yang saya ingat dari akhir puisi tersebut adalah "Biar daku hancur, biar daku lebur, biar daku tiada nafas, aku memilih yang jujur, jujur, jujur akhirnya luhur, itulah yang selalu ibu saya tekankan, di dalam kehidupan maupun dunia kerja ini ternyata sangat-sangat relevan, apalagi saya sebagai penegak hukum, kejujuran itu adalah kunci dari segalanya dalam melaksanakan tugas, penegak hukum tanpa kejujuran tidak akan tegak hukum tersebut, itu selalu kami jaga dan ini juga saya tularkan ke anak saya," ungkap Nanik. (Devon).