Pemeluk Agama di Riau Sangat Rukun

Senin, 11 September 2017 - 03:10:04 WIB

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA menjelaskan Provinsi Riau ini sangat rukun.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA dalam sambutannya pada acara pembukaan Workshop Peningkatan Peran Jurnalis dalam Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin petang (11/9/2017).

Menurut Drs H Ahmad Supardi MA, berdasarkan catatan sejarah dari beberapa referensi yang pernah dipelajari belum pernah ada satupun persoalan yang terkait ataupun berbenturan dengan umat beragama.

Kalau ada kerusuhan bukan terkait dengan agama tapi kadang-kadang itu terkait dengan ekonomi dan beberapa hal lainnya.

"Alhamdulillah Pekanbaru atau Riau ini pada dasarnya adalah orang Melayu orang Melayu itu adalah umat Islam. Dalam catatan sejarah Riau ini cukup besar pertumbuhannya hampir mencapai 7 persen setiap tahun dan itu banyak orang datang dari luar datang ke ekanbaru atau Riau ini. Baik itu satu agama dengan orang Melayu yang beragama Islam maaupun yang datang bukan beragama Islam seperti Kristen Katholik, Hindu maupun Buddha," kata Ahmad Suparti.

Namun demikian Riau ini cukup kondusif kehidupan umat beragamanya. Termasuk juga dari suku yang ada sangat beragaman hampir semua suku yang ada di Indonesia, ada di Riau ini.

Bukan hanya orang Sumatera, bukan hanya orang Jawa, tapi orang Kalimantan dan Sulawesi di Kabupaten Indragiri Hilir Riau ini ada mereka. Cukup banyak orang Sulawesi Selatan dan Kalimantan di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Jamaah Haji dari Indragiri hilir ini cukup banyak sekitar 800 orang setiap tahun, 700 orang adalah orang Bugis atau Makassar dari sisi keturunannya.

"Orang Irian juga ada di Riau, juga orang Maluku, isteri saya saja orang Maluku," kata Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA yang mengaku dari Tapanuli Selatan.

Peserta workshop ini berdatangan dari seluruh tanah air dan Selasa pagi (12/9/2017) berkunjung ke Siak melihat sejarah bekas Kerajaan Siak kerajaan terbesar di Sumatera dulunya. Di sini akan dilihat masjid bersejarah Masjid Syahbuddin yang dibangun oleh Kerajaan Siak abad 13 dulu. Kerajaan Siak ini bukan hanya bangun masjid tapi ada juga bangun gereja. Gerejanya disiapkan oleh Kerajaan Siak untuk umat Kristen. Bahkan bukan hanya itu bahkan juga disiapkan untuk umat Buddha orang -orang China, Tionghoa cukup banyak di sini sehingga pihak kerajaan Siak juga menyiapkan rumah ibadah untuk mereka.

Sementara sebelumnya, Ketua Panitia Workshop Peningkatan Peran Jurnalis dalam Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI Ahmad Heri Faturrahman dalam sambutan pembukaan acara ini di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin petang (11/9/2017) menyatakan salut dan apresiasi kepada wartawan atas keikutsertaan pada kesempatan ini di tengah kepadatan kegiatan jurnalismenya ikut hadir dalam acara ini.

Menurut Ahmad Heri semua yang hadir di acara ini sama-sama bisa untuk bersilaturahmi dan menambah saling bertukar informasi sesamanya karena diyakini bersama rekan-rekan jurnalislah kedamaian, kerukunan yang tercipta di bumi pertiwi tercinta ini bisa terajut.(azf)","photo":"/images/news/rndg7vjrmr/11-pkub2-ok.jpg","caption":"Ketua Panitia Workshop Peningkatan Peran Jurnalis dalam Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI Ahmad Heri Faturrahman (kanan), Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA (tengah) foto bersama saat pembukaan acara tersebut di Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin petang (11/9/2017).(Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)