Kebakaran Hutan dan Lahan Meningkat di Indonesia

Selasa, 30 Juni 2020 - 11:25:12 WIB

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kebakaran hutan dan lahan meningkat di Indonesia. Versi satelit LAPAN ada 325 titik panas (hotspot) Selasa (30/6/2020).

Sementara hasil pantauan BMKG Pekanbaru Riau di Pulau Sumatera ada 189 titik panas (hotspot) pada Selasa tadi (30/6/2020). Meningkat dibanding Senin lalu (29/6/2020) sebanyak 127 hotspot. 

Titik panas (hotspot) update pukul 06.00 WIB Selasa (30/6/2020) di Sumatera ada 189 titik panas (hotspot) tersebar di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) 6 titik panas, Bengkulu 4, Jambi 8, Lampung 13, Sumatera Barat 30, Sumatera Utara 78, Kepulauan Riau 2, Bangkabelitung 21, Riau 20 titik panas (Pelalawan 11, Rokan Hulu 1, Siak 1, Indragiri Hilir 2, Dumai 5 titik panas). 

Karhutla di Pelalawan Riau

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan HTI PT Arara Abadi (PT AA) Distrik Malako,Desa Merbau Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau,terjadi Minggu ( 28/6/2020 ) berkisar pukul 11.00 WIB.

Karhutla di HTI PT Arara Abadi Bunut Pelalawan Riau Minggu (28/6/2020)

Kapolsek Bunut AKP Rohani SS MH kepada awak media, Minggu (28/6/2020) membenarkan ada kebakaran di lahan HTI PT Arara Abadi, lokasi Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau. Luas lahan yang terbakar kisaran 4 hektare.

"Saat ini Polsek Bunut dan Polsek Telukmeranti dan TNI (Koramil Bunut) dibantu RPK PT Arara Abadi  juga RPK PT ADEI, berjibaku padamkan api di lokasi," tegasnya.

Sementara Kepala Desa Merbau, Edi Maskur, melalui selulernya, membenarkan adanya kebakaran lahan milik PT Arara Abadi, lahannya baru siap tanam.

Kemudian Camat Bunut, Sri Nursari, juga membenarkan adanya kebakaran lahan milik PT AA di Desa Merbau.

Humas PT AA Distrik Sorek,Marhalim saat di hubungi melalu selulernya, belum ada jawaban.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi SH SIK MSi melalui Kabid Humas Kombes Pol Sunarto kepada pers menjelaskan secara keseluruhan untuk titik api di TKP Karhutla Bandar Petalangan Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan sudah berhasil dipadamkan, untuk penyebab terjadinya kebakaran masih dalam proses Lidik oleh Polsek Bunut dan Sat Reskrim Polres Pelalawan, serta memasang plang dan police line di TKP terjadinya Karhutla.

Data yang dirangkum di lapangan di lain pihak kasus karhutla 2019 lalu tiga orang petinggi PT ADEI Plantation (Danessuvaran, Go Teh Meng dan Tan Key Yong) dinyatakan masih melarikan diri. 

Karhutla di areal PT ADEI Pelalawan 2019 luas yang terbakar hanya sekitar 4 hektare

Versi Kejari Pelalawan yang memutuskan PT ADEI bayar denda Rp15,1 miliar terkait kerusakan hutan akibat karhutla di Desa Telayap, Pelalawan. 

Putusan MA dan KLHK tentang denda tersebut di atas belum diketahui apakah sudah dilaksanakan apa belum oleh PT ADEI Plantation. Humas PT ADEI Plantation Riau, Budiman yang dikontak Detak Indonesia baru-baru ini menjelaskan kasus ini sudah diserahkan ke penasihat hukum yang terdahulu. Dan ditangani oleh pusat.(azf)