Pangdam I/BB Pimpin Pemakaman Pelda Anumerta Rama Wahyudi

Jumat, 03 Juli 2020 - 16:47:16 WIB

Detik-detik pemakaman jenazah pejuang Pelda Anumerta Rama Wahyudi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru dipimpin Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah MA MSc, Jumat siang (3/7/2020). (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah MA MSc memimpin pemakaman jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru,  Jumat siang (3/7/2020) pukul 14.45 WIB sampai selesai pukul 15.30 WIB. 

Terlihat hadir Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi, petinggi TNI dan Polri, seperti Danrem 031/ Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, dan lain-lain. Termasuk beberapa orang unsur Forkopimda Riau.

Pelda Anumerta Rama Wahyudi saat berpangkat Serma saat berdinas sebagai prajurit TNI-AD 

Pangdam I/BB Mayjen Irwansyah usai acara pemakaman kepada wartawan menjelaskan bangsa Indonesia,  TNI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada prajurit Pelda Anumerta Rama Wahyudi karena telah mendharmabaktikan dirinya dalam misi perdamaian PBB di Kongo. Nyawapun dipertaruhkannya. 

Khusus kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan perlakuan khusus ada santunan. Sementara anak-anak yang ditinggalkan akan diperhatikan sebagaimana mestinya. 

Menurut Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah MA MSc pihak United Nation (UN) bahkan memberikan Bintang kepada Indonesia untuk Pelda Anumerta Rama Wahyudi. Armarhum meninggalkan satu isteri dan tiga anak. 

Sementara Jonatan paman almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi kepada wartawan mengisahkan, saat di Kongo, almarhum Rama Wahyudi selalu videocall dengan istrinya Anita dan anak-anaknya di Pekanbaru. Bahkan Rama Wahyudi mengatakan akan ikut berkurban di Hari Raya Idul Adha 1441 H. 

Sementara Anita isteri almarhum Rama Wahyudi kepada wartawan menyampaikan rasa sedihnya atas kepergian suami tercintanya. Tapi karena itu adalah pengabdian, dharma bakti kepada negara dan bangsa, maka Anita rela melepas kepergian selamamya suaminya dan pergi ke surga. Kepada anak-anaknya,  Anita selalu mengatakan papa anak-anak pergi ke Surga dan anak-anaknyapun memahami hal tersebut. 

Seperti diberitakan media sebelumnya, seluruh Keluarga Besar TNI merasa kehilangan prajurit terbaik pada misi perdamaian dan kemanusiaan, Pelda Anumerta Rama Wahyudi personel Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang gugur akibat serangan milisi bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo.

Pelda Rama yang merupakan bagian dari kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB (MONUSCO), menjadi korban serangan yang dilakukan kelompok pemberontak Pasukan Aliansi Demokratik (ADF) pada Senin malam (22/6/2020) waktu setempat.

Saat itu, Rama sedang patroli bersama rombongan. Tiba-tiba dia diserang, sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara. Rama Wahyudi gugur akibat serangan itu.

Sementara satu anggota TNI lainnya yaitu Pratu Syafii Makbul mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan intensif.

Nama Rama Wahyudi diabadikan di mana Aula Denpal 031/Wira Bima di Jalan Ahmad Yani samping Kantor Kodim 0301/Pekanbaru diberi nama Aula Rama Wahyudi yang diresmikan Jumat tadi (3/7/2020) oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah MA MSc. (azf)