Bandara SSK II Pekanbaru Disorot, Pasien Covid-19 Lolos Naik Lion Air

Rabu, 08 Juli 2020 - 07:55:23 WIB

Suasana di bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. (foto ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK II) Pekanbaru Riau mendapat soroton beberapa media sejak beberapa hari terakhir ini karena satu pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Rokanhulu Riau, ES (56) bisa lolos berangkat ke Jakarta naik pesawat Lion Air Minggu (5/7/2020).

Kenapa bisa lolos ke Jakarta,  usut punya usut ES di rapid test di bandara SSK II oleh pihak Kimia Farma hasilnya negatif. Usut punya usut lagi kata Kadiskes Riau Mimi bahwa Kimia Farma tak ada izin oleh Dinas Kesehatan beroperasi di SSK II Pekanbaru,  cuma diberi izin oleh pihak PT Angkasa Pura II Pekanbaru. 

Atas kejadian ini pihak Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi Sp. P (K) sedang koordinasi dan lain-lain saat di dalam pesawat Lion Air dengan siapa saja pasien ini duduk berdekatan. Pihak Gugus Tugas Riau juga sudah koordinasi dengan gugus Tugas Covid-19 di Jakarta. 

dr Indra Yovi mengatakan kepada awak media bahwa hal ini merupakan kasus positif COVID-19 ke-235 di Riau.

Seperti diberitakan Antara, awalnya pasien ES (56) melakukan pemeriksaan uji deteksi cepat (rapid test) pada 2 Juli 2020 disalah satu rumah sakit swasta di Rohul untuk keperluan perjalanan ke Jakarta dengan hasil reaktif.

“Sesuai kriteria, pasien dilanjutkan dengan pengambilan swab pertama pada tanggal 3 Juli 2020. Pada tanggal 4 Juli 2020 dilanjutkan swab yang kedua di RSUD Rokan Hulu,” ujar dr Indra.

ES sudah diedukasi oleh pihak rumah sakit untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sampai hasil pemeriksaan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) keluar hasinya. Tapi, pada 5 Juli 2020, ES nekad berangkat ke Jakarta melakukan rapid test mandiri di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru via Kimia Farma.

Hasil rapid test Kimia Farma di Bandara menunjukkan nonreaktif sehingga ES melanjutkan perjalanan ke Jakarta naik pesawat Lion Air.

Anehnya, hasil uji rapid test hasilnya bisa berbeda di Rohul dengan di Bandara Pekanbaru. Memang hasil rapid test tidak direkomendasikan pemakaian dan kebenarannya oleh pihak WHO PBB, makanya pakai PCR. 

“Tetapi Munggu 5 Juli 2020 kemarin, pasien tuan ES ini melakukan perjalanan ke Jakarta dengan pesawat Lion Air pukul 11.30 WIB. Ia lakukan rapid test mandiri hasilnya negatif, makanya bisa terbang,” kata Indra Yovi.

Ia mengatakan hasil uji swab terhadap ES baru keluar pada 6 Juli dan dinyatakan positif COVID-19. Menurut dia, saat ini ES berada di Jakarta dan Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Riau sudah melakukan komunikasi dengan Gugus Tugas COVID-19 di Jakarta untuk penanganan ES selanjutnya.

Indra Yovi menambahkan total positif COVID-19 di Riau ada 235 kasus. Rinciannya 12 orang dirawat, 212 sehat dan sudah dipulangkan, dan 11 meninggal dunia. Terdapat satu penambahan pasien meninggal dunia, yakni S (61) warga Kabupaten Indragiri Hulu.

Humas Lion Air Pekanbaru, Novi, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan masih belum mengetahui informasi satu penumpang maskapai tersebut yang positif COVID-19. Pihak maskapai akan mengeluarkan pernyataan pers secepatnya. 

Sementara Manager PT Angkasa Pura II Pekanbaru Yogi Rabu pagi tadi (8/7/2020) mengeluarkan keterangan pers. 

Dikatakan Yogi, terkait pemberitaan yang berkembang saat ini dapat disampaikan bahwa:

1. PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara mendukung penuh terlaksananya protokol kesehatan di bandara dan selalu bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan baik dari Gugus Tugas Penanganan Covid, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, Maskapai serta stakeholder lainnya.

2. Adapun Bandara SSK II mendukung penuh berjalannya prosedur keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat, sesuai dengan kewajiban dan kewenangan di dalam Surat Edaran Nomor 13/2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari COVID-19.

3. Kami menyiapkan fasilitas fisik di bandara, seperti ruangan dan area yang higienis agar protokol kesehatan dapat dijalankan oleh pihak berwenang sesuai dengan masing-masing fungsi tugasnya kepada orang yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat. 

4. Perihal pelaksanaan, proses, atau hasil rapid test, dapat ditanyakan langsung kepada Kimia Farma selaku institusi yang menyelenggarakan rapid test tersebut di bandara.(*/di/azf)