Tim Gugus Tugas Covid-19 Rohul Terkesan Permainkan Hasil Swab

Jumat, 24 Juli 2020 - 15:34:16 WIB

Erwin Sitorus (57) warga Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokanhulu Provinsi Riau, hasil rapid test reaktif diumunkan positif, di swab ternyata negatif. (Nurul Arifin/DetakIndonesia.co.id)

Pasirpengaraian, Detak Indonesia--Dampak dari pendemi virus Corona merambah ke segala aspek terutama pada sektor perekonomian. Hal itu juga dirasakan oleh Erwin Sitorus (57) warga Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Ujungbatu Kabupaten Rokanhulu Provinsi Riau, beserta keluarganya.

Erwin Sitorus mengatakan berawal ketika dirinya ingin menghadiri Resepsi Pernikahan putrinya di salah satu kota di Jakarta, dan syarat untuk bisa ampai kesana Erwin harus mengantongi Surat Bebas Covid dari RS, lalu Erwin mengurus surat tersebut di RS Awal Bros Ujungbatu pada tanggal (2/7/2020) dan setelah dilakukan Rapid Tes pihak RS Awal Bros menyatakan hasil rapid test beliau reaktif sehingga pihak RS Awal Bros merujuk Erwin ke Puskesmas Ujungbatu.

Pihak Puskesmas kembali merujuk Erwin ke RSUD Pasirpangaraian pada tanggal 3 Juli 2020 untuk melakukan swab. 

Setelah dilakukan swab di RSUD Pasirpangaraian pada  4 Juli 2020 Erwin diperbolehkan pulang oleh pihak RSUD menunggu hasil swab keluar selama 3 hari ke depan.

Namun karena Erwin Sitorus harus menghadiri resepsi pernikahan putrinya yang berada di Jakarta, Erwin memutuskan untuk berangkat ke Pekanbaru dan melakukan repid test kembali di Kimia Farma pada tanggal 5 Juli 2020 dan hasilnya negatif. 

Berdasarkan hasil rapid test di Kimia Farma tersebut Erwin Sitorus bisa berangkat ke Jakarta, dan pada 6 Juli 2020 pemerintah melalui juru bicara Tim Gugus Tugas Kabupaten Rokanhulu melakukan konferensi pers dan menyatakan bahwa Erwin Sitorus pasien No 235 Riau terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya merasa ketakutan akibat banyaknya pemberitaan di media massa yang menyatakan bahwa saya terkonfirmasi positif covid-19, lalu dengan kesadaran hati saya berangkat ke wisma atlet pada  8 Juli 2020 untuk melakukan swab dan pada tanggal 11 Juli 2020 hasil swab tersebut keluar dan Saya dinyatakan negative," kata Erwin.

Erwin menjelaskan bahwa selama beliau berada di wisma atlet bukan sebagai pasien melainkan hanya menunggu hasil swab keluar.

"Perlu diketahui Saya berada di wisma atlet selama tiga hari itu bukan sebagai pasien yang dirawat melainkan hanya menunggu hasil swabnya keluar," lanjutnya.

Erwin Sitorus seorang pedagang harian dan sayur keliling Itu mengaku dirugikan karena harus mengalami penurunan omset yang sangat drastis akibat Pemerintah melalui Juru bicara Tim Gugus Tugas Kabupaten Rokanhulu yang terlalu cepat mengumumkan ke media massa bahwa beliau positif terkonfirmasi Covid-19.

"Sampai saat ini masyarakat masih takut berbelanja ke warung saya, dan saya pun belum bisa berjualan sayur keliling. Saya merasa dirugikan Dinas Kesehatan Kabupaten Rokanhulu dengan pengumuman tidak benar !  Karena selain mengalami kerugian materi saya. Beban moral saya akibat Pemerintah yang memastikan saya covid 19 saya berkerugian Rp4.000.000 perhari, kedai saya sudah tidak ada orang, dan saya tidak bisa lagi berjualan keliling, uang saya masih banyak sama orang," katanya saat dijumpai Tim Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Kabupaten Rokanhulu di rumahnya Rabu (22/07/2020).

Menanggapi hal tersebut Ketua Koordinator Wilayah Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Kabupaten Rokanhulu,Toba Sinaga meminta pihak Pemerintah Kabupaten Rohul agar secepatnya menyelasaikan masalah ini agar Erwin Sitorus dan keluarga bisa terlepas dari segala fitnah.

"Ini masalah serius, sebab selain kerugian materil keluarga Erwin Sitorus juga harus menanggung sanksi sosial. Jadi Pemerintah harus segera meluruskan dan menyelesaikannya agar tidak ada fitnah yang berkembang." jelas Toba. (ary)