Aktifitas Galian C Empat Balai Sebabkan Ikan Kerambah di Sungai Silam Mati

Senin, 10 Agustus 2020 - 18:26:02 WIB

Aktifitas penambangan usaha galian C di Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar Riau menyebabkan banyak ikan kerambah mati. Puluhan petani kerambah Sungai Silam mengeluh. (Syailan Yusuf/DetakIndonesia.co.id)

Kuok, Detak Indoneaia--Aktifitas penambangan usaha galian C di Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar Riau menyebabkan banyak ikan kerambah mati. Puluhan petani kerambah Sungai Silam mengeluh.

"Dulu, semasih Sungai Silam ini jernih, kami masih bisa menggantungkan harapan dari usaha kerambah. Namun kini, banyak ikan kami yang mati disebabkan air sungai keruh. Kami sudah capek membuang ikan yang mati setiap hari," kata Awi petani kerambah Sungan Silam, Senin (10/8/2020)

Sudah sekira tiga minggu air Sungai Silam ini keruh.

Hal senada juga disampaikan Anjas warga Desa Pulau Jambu yang memiliki 4 kerambah jaring apung di Sungai Silam.

Petani disini rata-rata memelihara ikan emas dan Nila, ikan-ikan ini mati dampak keruh air sungai. 

Diketahui, lebih dari 30 orang petani kerambah jaring apung memanfaatkan Sungai Silam lebih dari 10 tahun.

Belakangan, sejak aktifitas usaha galian C berjalan sekira sebulan ini, air Sungai Silam menjadi keruh

"Limbah usaha galian C yang berada di Desa Empat Balai diduga mencemari Sungai Silam terus mengalir ke Desa Pulau Jambu," ucapnya.

"Kamipun sudah dipanggil oleh pihak desa akan hal ini dan kami menyampaikan keluhan. Sungai ini juga dimanfaatkan oleh para ibu untuk mandi dan mencuci pakaian," sebutnya.

Sementara, Fery petugas pengelola galian C menyampaikan, bahwa usaha galian baru sebulan berjalan.

Saat ditanya awak media, apakah mengetahui air Sungai Silam keruh dampak aktifitas usaha galian C, Fery menyampaikan mengetahui.

"Saya akan berusaha agar air Sungai Silam kembali jernih seperti semula. Insyaa Allah kita akan usahakan," ucapnya. (lan)