API Dilahirkan sebagai Penyampai Informasi Pertanian

Senin, 17 Agustus 2020 - 23:10:13 WIB

Para pencetus, perintis berdirinya Aliansi Pewarta Indonesia (API) Dr Ir Edi Waluyo MM, Alexander Pranoto, Indra T, Ir Aznil Fajri, Satria Utama Batubara SPi, Mashuri Kurniawan ST. (foto ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Pewarta Indonesia (DPP API) disepakati lahir 17 Agustus 2020 di Pekanbaru Riau dalam suatu rapat bersama para pemikir, konseptor, akademisi, Pengusaha, perencana, tenaga ahli, wartawan, saat detik-detik memasuki Peringatan HUT RI ke-75 17 Agustus 2020. 

Mereka para pengisi kemerdekaan Indonesia yang merintis dan melahirkan API itu antara lain adalah Akademisi/Pakar Pertanian Nasional Dr Ir Edi Waluyo MM selaku Ketua Seknas Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Indonesia, Pengusaha/Rekanan Kontraktor Replanting Sawit profesional yang juga Korwil BUMP Riau Alexander Pranoto, Tokoh Ormas Pemuda Pancasila (PP) Indragiri Hulu Riau Indra T,  Wartawan yang juga seorang Planner/Arsitek Lansekap Ir Aznil Fajri, Wartawan yang juga konseptor Satria Utama Batubara SPi, Wartawan yang juga seorang lulusan Teknisi Kelistrikan Mashuri Kurniawan ST (Wawan).

Merah Putih dinaikkan dikibarkan bersama-sama pada Senin 17 Agustus 2020. Maka DPP API dilahirkan dicetuskan dalam suatu rapat gerilya tengah malam Minggu 16 Agustus 2020 sampai memasuki Senin dinihari bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agusrus 2020 di Kantor Seknas BUMP Indonesia Korwil BUMP Riau Komplek Pemuda City Walk (PCW) Nomor 02 B Jalan Pemuda, Pekanbaru.

Dalam rapat tersebut para pendiri API ini sepakat mengisi Kemerdekaan Indonesia ini dengan memperjuangkan, membangun Ketahanan Pangan. Sektor Pertanian adalah mendapat perhatian/ porsi besar. 

Bukan hanya memikirkan dan berangan-angan, tapi sudah sebagai pelaku di lapangan dan banyak sukses yang telah diraih antara lain melalui tol laut berhasil mengirim ratusan sapi ke Jakarta saat Jakarta krisis daging beberapa waktu lalu. Kemudian diam-diam juga via tol laut berhasil mengirim 550 sapi kurban untuk kebutuhan Riau dari Kupang Nusa Tenggara Timur ke pelabuhan Dumai Riau 24 Juli 2020 lalu.

BUMP memang makhluk siluman dan tidak banyak bicara dan tidak banyak pula terekspos di media top dan populer. Makhluk silent ini diam-diam telah mengekspor beras merah dari Jawa ke Amerika Serikat dan Francis. 

BUMP kini bersinergi dengan API. Sebanyak 16 BUMP di berbagai provinsi dan sebanyak 250 BUMP di berbagai kabupaten sudah berdiri di Indonesia melalui payung hukum Undang-Undang Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. 

Gerakannya dan payung hukumnya beda dengan Koperasi dan Perseroan Terbatas. Kalau Koperasi melalui UU Nomor 25, sedangkan Perseroan Terbatas UU Nomor 40. BUMP UU Nomor 19.

Adalah Dr Ir Edi Waluyo MM Dosen Pertanian Universitas 11 Maret Semarang Jawa Tengah sebagai pembuat Naskah Akademik hingga disahkannya UU Nomor 19/2013 itu. 

Selama ini menurut Dr IR Edi Waluyo MM terdapat beberapa rintangan yang dialami koperasi dan perseroan terbatas. Rintangan dan kesulitan itu diterobos putera kelahiran Maret 1961 ini dengan melahirkan BUMP yang kini menggeliat kencang di sektor Pertanian Nasional. 

Bahkan dunia Internasional sudah menggandeng BUMP ini. Di sini peran DPP API adalah sebagai pewarta kegiatan pernak-pernik Pertanian seperti pertanian tanaman pangan,  perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain. API akan membantu sebagai  penyampai informasi pertanian kepada masyarakat luas. (*/di)