Forjes Mencurigai HGU PT SSL Tidak Sesuai Fakta Lapangan 

Selasa, 08 September 2020 - 18:32:33 WIB

Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang ditaja oleh Komisi III DPRD Kampar, Riau di ruang Banggar DPRD Kampar, Senin (7/9/2020). (Syailan Yusuf/DetakIndonesia.co.id)

Bangkinang, Detak Indonesia -- Forum Perjuangan Senama Nenek (Forjes) mencurigai PT Sewangi Sejati Luhur (PT SSL) yang beroperasi di wilayah enam desa di Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau menguasai lahan lebih dari luasan Hak Guna Usaha (HGU) diberikan.

Hal itu disampaikan Ketua Forjes Muhammad Arif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang ditaja oleh Komisi III DPRD Kampar, Riau di ruang Banggar DPRD Kampar, Senin (7/9/2020).

Berdasarkan informasi PT SSL memiliki HGU seluas 6.700 hektare. Menurut Arif, PT SSL menguasai lahan lebih dari 10 ribu hektare. 

"Perlu dibentuk tim khusus guna mengetahui kebenaran akan hal ini, terlebih diketahui ada HGU lain seluas 1.879 hektare di luar HGU 6.700 hektare dikuasai," tuturnya.

"Kita juga mempertanyakan komitmen perusahaan terhadap masyarakat sekitar sebelum perpanjangan HGU diterbitkan," ucapnya.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kampar Riau Andri Miko mewakili Kepala Dinas Hambali menyampaikan berdasarkan data, izin lingkungan PT SSL tahun 1996 seluas 8.000 hektare.

Mewakili Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kampar, Kasi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan Senti Silitonga mengatakan, belum ada permohonan perpanjangan HGU PT SSL masuk ke BPN Kampar.

Disampaikan, untuk HGU PT SSL seluas 1.879 hektare tidak tercatat dalam data base.

Kepala Inspektorat Kebun Gimo Rianto mewakili PT SSL mengatakan, perpanjangan HGU seluas 6.700 hektare telah diajukan pada tanggal 15 Mei 2017.

"Semua persyaratan termasuk kewajiban perusahaan sebesar 20 persen telah dipenuhi," ujarnya.

Untuk Desa Senama Nenek ada 1 Kelompok tani dengan luas lahan 151,91 hektare, Desa Sumber Sari 2 kelompok tani seluas 135,69 hektare, Desa Danau Lancang 1 kelompok tani dengan luas 191,07 hektare, Desa Bukit Kemuning 4 kelompok tani seluas 520,87 hektare, Desa Suka Ramai 1 kelompok tani seluas 88,40 hektare dan Desa Sei Kijang dengan 2 kelompok tani seluas 252,29 hektare, total seluas 1.340,33 hektare.

"CSR Perusahaan juga telah diberikan kepada 6 Desa tersebut, dengan 3 sasaran yaitu, di bidang Pendidikan, Keagamaan dan Sosial Kemasyarakatan. Begitu juga dengan di bidang tenaga kerja, perusahaan menggunakan tenaga kerja lokal hingga 90 persen," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kampar Riau, Zulpan Azmi didampingi Koordinator Komisi dan anggota menginginkan agar pihak investor bisa aman berinvestasi di Kabupaten Kampar.

Makanya, ia minta agar perusahaan selalu pro prosedur dan taat hukum. Untuk persoalan PT SSL, kata Zulpan, HGU nya harus tuntas terlebih dahulu, baru bisa bicara yang lainnya.

"Kayaknya kita harus turun lapangan dalam hal ini," pungkasnya. (lan)