Longsor di Kabupaten Karo Sumut, Lalu lintas Lumpuh

Kamis, 24 September 2020 - 06:54:09 WIB

Kadis PUPR Kabupaten Karo Sumut Edward  dan Mitcon Purba saat turun ke lokasi longsor. (Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Barusjahe, Detak Indonesia-Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Karo, Sumut, Senin (21/9/2020) malam, menyebabkan terjadinya longsor di jalan penghubung Desa Bulanjulu-Pertumbuken (Buntu), Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 

Meski tak ada korban jiwa dan luka, namun peristiwa ini menyebabkan akses menuju Desa Pertumbuken dan sebaliknya, putus total hingga Selasa (22/9/2020) pagi. Pasalnya, material tanah, kayu dan bambu menutup jalan utama. Karena tak bisa dilewati, malam itu warga maupun pengendara tak bisa keluar dari Desa Pertumbukan.

Demikian sebaliknya, warga yang ingin pulang terpaksa meninggalkan kendaraan di Desa Bulanjulu, dan berjalan kaki sekitar 2 Km menuju Desa Pertumbuken. Karena hujan terus mengguyur, ditambah lokasi longsor yang gelap dan curam. 

Pembukaan jalan tak mungkin dilakukan malam itu juga. Pembukaan baru dilakukan Selasa pagi (22/9/2020) setelah Pemerintah Desa Pertumbuken mengajak warganya bergotong royong. 
 
Dengan peralatan seadanya seperti cangkul dan parang, warga bahu-membahu menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan.  

Dalam kesempatan tersebut, warga juga mengapresiasi aksi cepat, tanggap dan peduli Kadis PUPR Kabupaten Karo, Edward Pontianus Sinulingga ST. Di mana pasca mendapat laporan terjadinya longsor, Dinas PUPR langsung menurunkan satu alat berat dan truk ke lokasi.


 
Alhasil, dengan bantuan alat berat tersebut, dalam hitungan jam, material longsor berhasil disingkirkan, hingga arus lalu lintas dua arah kembali normal. Selain menurunkan alat berat, Edward didampingi Kabid Bina Marga Hendra Mitcon Purba juga menyempatkan waktunya turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan. 
  
Dalam kesempatan itu, warga melalui Kepala Desa Pertumbuken, Rudi Iskandar Sembiring melaporkan penyebab longsor karena tak adanya saluran drainase di sisi jalan. Alhasil saat hujan deras, air meluber dari Desa Bulanjulu melewati lereng tebing. 
 
Karena terus terkikis, lereng tebingpun rubuh dan menutupi jalan di bawahnya. Untuk menghindari kejadian serupa, warga meminta Dinas PUPR membangun saluran drainase di lokasi. 

Jika drainase  itu telah dibangun, air dipastikan bisa langsung diarahkan ke sungai (lau biang). Jika tak segera dibuatkan saluran drainase, warga khawatir longsor akan terus terjadi hingga mengancam keselamatan mereka. 

Apalagi saat ini Kabupaten Karo tengah dilanda musim hujan. Selain saluran drainase, warga juga meminta jalan tersebut dilebarkan. Karena kondisinya saat ini sangat sempit dan rusak. Kondisi itu jelas membahayakan pengendara, karena jalan tersebut menurun dengan jurang curam di kedua sisi. Bukan itu saja, air yang meluber juga cepat merusak jalan. 
 
Menanggapi permintaan tersebut, Edward menegaskan pihaknya sudah menampung dan akan menindaklanjuti permintaan warga. Untuk penanganan sementara,  Edward meminta operator alat berat untuk mengorek saluran drainase. 

"Sebelum dibangun secara permanen, untuk sementara ini kita korek dulu saluran darainasenya. Dengan demikian air bisa langsung dialirkan ke sungai," tegasnya. 

Hingga Selasa sore (22/9/2020), alat milik Dinas PUPR Karo masih melakukan pengorekan saluran drainase sementara di lokasi. (Stm)