SOKSI Kampar Akan Bentuk Ormas SOKSI

Selasa, 20 Oktober 2020 - 20:23:24 WIB

Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kabupaten Kampar Riau diperintahkan membentuk Organisasi Massa (Ormas) di bawah naungan SOKSI. (Syailan Yusuf/Detak Indonesia.co.id)

Bangkinang, Detak Indonesia--Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kabupaten Kampar Riau diperintahkan membentuk Organisasi Massa (Ormas) di bawah naungan SOKSI.

Perintah Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) IV SOKSI disampaikan usai mengikuti Rapat Pleno Diperluas melalui virtual, Jumat (16/10/2020).

"Depidar IV SOKSI ingin agar sayap partai Golkar bisa tumbuh dan berkembang di daerah," kata Sekretaris SOKSI Kampar Zulfahmi mewakili Ketua SOKSI Kampar Eka Sumahammid, Selasa (20/10/2020).

Saat ini, lanjut Zulfahmi, pihaknya sedang melakukan pembentukan Ormas tersebut. Setelah Ormas ini terbentuk hingga tingkat desa, akan mempersiapkan acara pelantikan secara kolektif atau serentak.

Disampaikan, diskusi virtual dengan DPP SOKSI kemarin yang diundang oleh Ketua Depidar IV Provinsi Riau Ridwan GP hanya kepengurusan SOKSI Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru. Hal itu dikarenakan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Riau lagi mengikuti Pilkada serentak.

Keempat Ormas di bawah naungan SOKSI yakni, Wira Karya, Baladika, Wanita Swadiri dan Fokus Maker, Insyaa Allah dalam waktu dekat terbentuk.

Lebih jauh Zulfahmi menyampaikan, dalam Rapat Pleno Diperluas secara virtual yang diikuti oleh jajaran Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) dan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) dari 34 provinsi, Ketua DPP SOKSI Ali Wongso Sinaga menjelaskan soal rencana program kerja pemberdayaan desa yang akan dijalankan oleh SOKSI bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri.

"Untuk mematangkan program pemberdayaan desa ini, DPP sudah bertemu dengan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Pak Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri. Rencana DPP akan audiensi dengan Pak Mendagri dan menggelar pertemuan dengan Apdesi dan Papdesi,” jelasnya.

Sejarah SOKSI sangatlah lekat dengan desa, bahkan sejak dulu tahun 1960-an, kader-kader SOKSI banyak di desa dan juga menjabat perangkat desa.

“Ada Dewan Pimpinan Ranting di desa–desa di era 1960–an. SOKSI tidak asing bagi warga desa. Karena itulah program pemberdayaan desa oleh SOKSI menjadi fokus dan perhatian kita bersama,” tegasnya.

Di hadapan jajaran Depinas dan Depidar SOKSI, Ali Wongo menjelaskan program pemberdayaan desa yang dimaksud mencakup pertama, program Pengembangan Kapasitas bagi Aparatur Desa. Program ini ditujukan kepada seluruh aparatur desa dan aparatur pemerintahan supra desa yang turut berpengaruh signifikan terhadap tingkat perkembangan kapasitas aparatur desa.

Program kedua, yaitu program pendidikan, Pelatihan dan pendampingan Petani Warga Desa. Program dan kegiatan ini dalam rangka mewujudkan petani profesional dan sejahtera.

Ketiga, kerkait pemberdayaan BUMDes, yaitu program peningkatan keberadaan dan peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi desa sesuai keunggulan kompetitif desa masing-masing.

Keempat, program pemanfaatan lahan Tidak Produktif menjadi Lahan Pertanian Produktif. Program ini dalam bentuk pelatihan bagi warga desa dan atau BUMDes. Kelima, program pendidikan politik kader bangsa tingkat Desa atau Pratama. Program ini merupakan bagian dari Nation Character Building. (lan)