Berbagi Sesama dengan Budidaya Madu Kelulut

Selasa, 17 November 2020 - 14:54:21 WIB

Zoel Pancho (pengelola madu kelulut) dari Desa Meskom, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (10/11/2020). (Devon/DetakIndonesia.co.id)

Bengkalis, Detak Indonesia -- Madu Kelulut memiliki nama lain, seperti madu meliponine, stingless bee honey (madu lebah tanpa sengat), pot-honey dan madu lebah Trigona. Madu jenis ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam keperluan pengobatan modern.

Manfaat dari madu kelulut terbilang jarang diketahui oleh sebagian besar masyarakat. Selain itu, madu kelulut juga memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan, antara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah stroke, memperkuat fungsi otak, jantung serta meningkatkan kecerdasan anak.

Stingless bee sebagai salah satu lebah tanpa sengat yang dapat menghasilkan madu dan propolis, secara alami stingless bee membuat sarang di lubang-lubang pohon, celah-celah dinding dan lubang bambu di dalam rumah, jenis lebah ini tidak suka berpindah-pindah tempat.

Salah satu proses pengambilan hasil Madu Kelulut, Desa Meskom, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (10/11/2020). (Devon/ DetakIndonesia.co.id).

Lebah jenis ini lebih banyak ditemukan di wilayah tropis dengan iklim panas dibandingkan subtropis dengan 4 musim (dingin, semi, panas dan gugur). Stingless bee cenderung tertarik terhadap sumber makanan yang letaknya lebih rendah dan dekat dari lubang pintu masuk sarangnya, dibandingkan dengan sumber makanan yang lebih jauh dan tinggi.

Pada hari Selasa (10/11/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, saat berada di lokasi budidaya madu kelulut di Desa Meskom, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Zoel Pancho (pengelola budidaya madu kelulut) mengatakan, alhamdulillah madu ini sudah dipasarkan dan dikirim ke Medan, Padang dan negara tetangga lain juga sudah ada yang dikirim ke Malaysia, Malaka melalui kawan-kawan yang bekerja di sana.

"Saya mengelola usaha budidaya madu kelulut sudah hampir tujuh bulan, lima bulan terakhir saya sudah bisa memanen hasil dari madu kelulut tersebut, modal awal saya hanya memiliki dana 250 ribu, itu sudah dengan kotaknya sekali, untuk ukuran botol 250 ml harganya Rp130 ribu, dengan harga Rp130 ribu itu sudah termasuk donasi Al-Qur'an untuk berbagi, InsyaaAllah dengan adanya itu, kita bersama-sama bekerjasama untuk mengembangkan budidaya madu kelulut ini, mudah-mudahan banyak yang mengkosumsi dan banyak juga yang berdonasi Al-Qur'an untuk anak-anak Hafiz dan lain-lainnya," tambah Zoel.

"Harapan saya kedepan, mudah-mudahan dengan adanya budidaya madu kelulut ini, kepada kawan-kawan yang lain bisa bekerjasama untuk membudidayakan madu kelulut, untuk menambahkan hasil ekonomi keluarga dan untuk kita bersama," ungkap Zoel. (devon).