Pintu Air Marunda, Tempat Menjala-Memancing Gratis di Jakarta

Ahad, 13 Desember 2020 - 15:43:40 WIB

Hari libur Minggu (13/12/2020) warga wisata menjala gratis di pintu air Marunda Cilincing Jakarta Utara. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Jakarta, Detak Indonesia--Pintu Air Marunda Cilincing, Jakarta Utara sejak lama sudah menjadi tempat memancing gratis masyarakat sambil berwisata.

Untuk menghindar dari bising Kota Jakarta, warga mencari ketenangan, pergi wisata mancing gratis di sekitaran pintu air Marunda ini.

Sungai Marunda yang bermuara ke laut utara Jakarta ini hampir setiap hari libur baik Sabtu maupun Minggu didatangi pemancing, penjala ikan bahkan datang satu keluarga sambil wisata mancing dan menjala.

Minggu 13 Desember 2020 siang kebetulan air laut sedikit pasang, cuacapun mendung, kondisi yang kurang menguntungkan bagi Pak Wahyu, salah satu penjala ikan di Marunda ini. Dia hanya dapat ikan-ikan kecil.

Di tempat lain di kawasan ini juga nampak satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, anak-anak membawa tikar, makanan-minuman, dan alat pancing.

Mereka ini wisata mancing gràtis, namun belum banyak mendapatkan ikan. Selain air pasang, kondisi limbah keluarga cukup tinggi juga di aliran Sungai Marunda ini. Makanya kian berkurang ikan tangkapan.

Lima tahun lalu pemancing masih bisa mendapatkan ikan kakap seberat 8 kg. Namun tahun 2020 ini agak sulit mendapatkan ikan-ikan besar. Paling dapat dijala ikan-ikan kecil sebesar tiga, empat jari.

Tak hanya di aliran sungai itu, di sekitaran kawasan aliran Sungai Marunda ini saat air laut naik, terbentuk danau-danau baru yang menjadi habitat ikan. Di lokasi ini juga nampak ramai pemancing gratis. Selain suntuk di rumah, pemancing ini di sini mendapatkan hiburan dan suasana pemandangan alam yang indah.

Lokasi ini merupakan rawa-rawa. Sebagian masyarakat memanfaatkan lahan rawa itu untuk persawahan. Makanya nampak sawah membentang luas dan menguning di sini.

Jelang sampai ke lokasi memancing gratis ini, warga melintasi kawasan Pelabuhan Peti Kemas Jakarta Utara. Truk-truk besar mengangkut kontainer hilir mudik dengan debu berterbangan.

Rumah-rumah kumuh nampak dari kejauhan. Ada juga rumah susun yang sudah nampak tua dan kropos. Namun masih ada penghuni.

Anak-anak yang tadinya di musim kemarau lalu masih bisa bermain sepak bola ala kampung dengan tiang gawang seadanya dari bambu, kini di musim hujan Desember 2020 ini tiang gawang bambu itu kini tenggelam setengah direndam air pasang sehingga bocah-bocah libur dulu main sepakbola kampung.(azf)