Menejer PT SKI, Amiruddin : Pencurian CPO Belum Terdeteksi

Senin, 04 Januari 2021 - 13:17:01 WIB

Terlihat kolam penampungan CPO di kawasan Bukit Selasih, Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat, Inhu, Riau dibongkar pemiliknya. (Zulkifli P/Detak Indonesia.co.id)

Rengat, Detak Indonesia--Hingga saat ini belum ada terdeteksi sistem pencurian Crude Palm Oil (CPO) yang diduga dilakukan oleh para supir angkutan CPO dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menuju pelabuhan pembongkaran milik PT Sumber Kencana Indragiri Hulu (PT SKI) di Bayas (Inhil).          

Begitu juga lokasi penampungan pembelian CPO yang dikatakan di sepanjang perjalanan dari PKS menuju pelabuhan bongkaran, karena pada saat dilakukannya pembongkaran minyak kelapa sawit (CPO) itu, tidak ditemukan kesusutan yang signifikan, hal yang sama juga terhadap kadar air pada CPO tersebut masih dalam ambang batas kenormalan.      

Demikian perbincangan Menejer PT Sumber Kencana Inhu (PT SKI), Amiruddin dengan awak media ini, yang berkantor di Rengat dan di Pelabuhan Bayas Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau melalui sambungan selulernya Sabtu (2/1/2021). 

Kalaupun ada kekurangan timbangan terhadap truk angkutan CPO itu, maka si supir dikenakan denda untuk menanggulangi kekurangan CPO yang diangkutnya.          

Diterangkan Amiruddin, masuknya sejumlah truk tanki angkutan CPO dari sejumlah PKS di Pelabuhan Bayas, Inhil terlebih dahulu truk tanki angkutan CPO itu dilakukan pemeriksaan oleh Satpam, setelah itu minyak sawit (CPO) yang diangkut truk tanki itu dilakukan pemeriksaan, antara lain kadar air dan tonase yang diangkut sebagaimana yang tertera pada surat jalan dari PKS.          

Semua truk tanki angkutan CPO itu dari PKS sudah diberikan kelebihan tonase (Basis) disesuaikan dengan jarak tempuhnya, jika sesampainya di bongkaran pelabuhan ternyata truk tanki itu jumlah kesusutannya melebihi basis yang sudah diberikan pihak PKS, maka pihak perusahaan memberikan finalty (denda) terhadap supir sesuai jumlah kesusutannya di luar basis.   

Namun hal itu tidak selesai sampai di situ saja, namun pihak pelabuhan bongkaran, melakukan pengecekan terhadap timbangan di PKS dimana truk tanki angkutan CPO itu mengangkut minyak sawit yang diangkutnya, sebab timbangan di PKS itu bisa saja terjadi pergeseran dari normalnya akibat, tingginya curah hujan, petir yang bisa memengaruhi kenormalan timbangan.          
Ditambahkan Amirudin lagi, jika terjadi kelebihan kadar air dari kenormalannya, memang perlu diselidiki dari lokasi asal angkutan (PKS), hingga supir yang mengangkut CPO itu, katanya.          

Menjawab pertanyaan awak media ini, Amirudin mengatakan, tidak mengetahui adanya lokasi penampungan pembelian CPO di tengah perjalanan dari PKS menuju pelabuhan bongkaran Bayas, jika memang ada bukti bukti terjadinya penjualan CPO (Kencing) di tengah perjalanan, maka pihak pelabuhan bongkaran dalam hal ini PT SKI tentu saja melakukan tindakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, tentu saja dalam pengambilan tindakan itu pihaknya bekerjasama dengan pihak PKS yang bersangkutan.          

Hasil liputan awak media ini di bongkaran pelabuhan Bayas bahwa, awalnya pelabuhan bongkaran CPO di Bayas ini dikelola oleh PT Sumber Kencana (SK) milik Johor warga Rengat, namun beberapa tahun terakhir ini, PT Sumber Kencana ini dijual oleh Johor ke perusahaan milik asing (Prancis) yang berkantor pusat di Jakarta, dengan demikian nama perusahaan ini berganti nama menjadi PT Sumber Kencana Indragiri Hulu (SKI), yang untuk pelabuhan bongkaran Bayas dipercayakan kepada Amiruddin untuk mengelolanya.          

Lokasi penampungan jual beli CPO di kawasan Bukit Selasih, Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat, Inhu, Riau, milik JS sejak dilakukan Police Line oleh pihak Polres Inhu, Riau sudah tidak beroperasi lagi (tutup) sama sekali, dan para pekerjanya pun sudah tidak terlihat lagi (bubar). Sedangkan kolam penampungannya terlihat sudah dibongkar.          

Begitu juga lokasi penampungan di kawasan Japura Desa Sidomulyo Kecamatan Lirik, Inhu, Riau milik AB terlihat sepi, hanya saja kondisi kolam penampungan masih utuh dan Police Line di kolam ini sudah tidak terlihat lagi. (zul)