Salah Tangkap Dikira Teroris, Warga Pekanbaru Babak Belur Disiksa Oknum Aparat

Selasa, 15 Juni 2021 - 10:46:31 WIB

ilustrasi

Pekanbaru, Detak Indonesia--Dikira seorang teroris, warga Kota Pekanbaru Riau, M Hendri Usman (30) menjadi korban salah tangkap dan babak belur disiksa oknum aparat Senin (14/6/2021). M Hendri Usman kini dirawat intensif di Rumah Sakit Sansani Jalan Soekarno Hatta depan Damai Langgeng Pekanbaru Riau.

Hasil investigasi penelusuran jejak di lapangan Selasa (15/6/2021) ayah korban, Ibrahim mantan Ketua RT di Jalan Muslimin I Kampung Alquran Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyandamai Pekanbaru menyesalkan tindakan oknum aparat di Riau ini main siksa anaknya sampai babak belur dan kini dirawat di Kamar nomor 513 lantai 5 Rumah Sakit Sansani Jalan Soekarno-Hatta depan Indogrosir Pekanbaru.

Peta lokasi salah tangkap teroris dikira teroris ternyata warga biasa namun warga biasa sudah babak belur disiksa

"Anak saya Hendri itu Senin pagi 14 Juni 2021 pukul 07.30 itu antar anak perempuannya naik motor ke sekolah TK. Tiba-tiba di simpang Jalan Muslimin I dengan Jalan Kayu Manis ini datang sekitar 7 orang berpakaian preman naik mobil menyergap menangkap anak saya. Anak saya diborgol tangannya di belakang, matanya ditutup dan disiksa oleh oknum aparat itu keliling naik mobil. Penangkapan itu untung dilihat ada teman Hendri yang lihat di simpang jalan itu mengadu ke saya," kata orangtua korban Pak Ibrahim.

Menurut Ibrahim lagi setelah anaknya babak belur disiksa baru dimintai KTP. Rupanya salah tangkap anaknya bukan target yang dicari. Atas kesembronoan oknum aparat ini, Ibrahim meminta kasus ini egera diusut, oknum yang menyiksa anaknya agar diberi sanksi hukum setimpal.

Rumah Sakit Sasani Jalan Soekarno-Hatta depan Indo Grosir depan Damai Langgeng Pekanbaru tempat korban dirawat inap

Menurut Ibrahim anaknya mengalami luka-luka di muka, kepala, kedua kakinya, perutnya dan sesak nafas usai disiksa oknum aparat itu. Tak manusiawinya lagi kata Ibrahim masak main pukul saja sebelum tahu pasti orang yang dicari. Setelah dipukuli baru dimintai identitas anaknya. Rupanya salah tangkap.

Dari pantauan di Kamar 513 lantai 5 RS Sansani Pekanbaru itu korban M Hendri Usman masih terbujur lemas di atas tempat tidur. Dijaga ketat dan tidak boleh sembarang orang bertamu. 

Kamar 513 lantai 5 tempat korban M Hendri Usman dirawat inap di RS Sansani Pekanbaru dijaga petugas, tamu tak boleh sembarang masuk

Informasi dari perawat bahwa korban bekerja di Damkar. Hal ini dibantah ayah korban Pak Ibrahim mengatakan mana benar anaknya kerja di Damkar itu pengelabuan saja. Ibrahim menjelaskan anaknya mantan kerja honorer di Dinas PU Riau Jalan SM Amin Panam Pekanbaru karena atuknya dulu kerja di Dinas PU Riau. Begitu ada pengurangan honorer Dinas PU Riau, maka anaknya M Hendri Usman kena berhentikan.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi melalui Kabid Humas Kombes Sunarto yang diminta wartawan apakah ada data penangkapan teroris Senin (14/6/2021) dijawab bahwa data sama mereka, pihaknya tak dikasih data. Tak diketahui siapa yang dimaksud mereka itu.(azf)