Olah Kayu HTI Jadi Benang dan Bahan Pakaian Berkualitas Tinģgi

Selasa, 06 Juli 2021 - 21:02:47 WIB

Hamparan hutan tanaman industri (HTI) dengan berbagai jenis kayu HTI Eucalyptus, Accasia mangium, dan Cassia carva merupakan bahan baku yang bisa diolah menjadi benang dan produk kain bermutu tinggi. (foto istimewa)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kemajuan teknologi perstektilan di negara tropis seperti Indonesia, kini kian melangkah maju cukup pesat, menyaingi negara empat musim baik di Eropa, Amerika, dan negara Asia Timur lainnya. 

Kalau dulu orang tahu bahwa bahan benang terbuat dari kapas lalu kapas dipintal menjadi benang dan kain dan kain dirancang menjadi berbagai produk pakaian dan produk lainnya. 

Tapi kini dari bahan kayu hutan tanaman industri (HTI) seperti jenis tanaman HTI Eucalyptus, Acassia mangium, dan Cassia carva bisa diproduksi jadi 100 persen selulosa kayu, yaitu rayon viscosa alternatif untuk akrilik, poliester, nilon, dan kain sintetis berbasis petroleum lainnya.

Inilah kini yang diproduksi oleh Asia Pacific Rayon (APR) di Pangkalankerinci Kabupaten Pelalawan, Riau. Operasional pabriknya seperti yang telah diketahui diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020 lalu. Menampung ribuan tenaga kerja, yang didominasi oleh anak muda lokal yg bertalenta tinggi. 

Dari kayu HTI yang diolah dengan teknologi tinggi, bisa dibuat pakaian jadi yang lembut nyaman dan eksklusif

Asia Pacific Rayon (APR) adalah produsen rayon viscose pertama yang terintegrasi di Asia dari perkebunan hingga viscose fibre. Pabrik APR berkapasitas 240.000 ton terletak di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau. Sebagai salah satu perusahaan yang dikelola oleh RGE, yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada 1973, APR menghasilkan biodegradable viskosa rayon alami yang digunakan dalam produk tekstil.

Sumber bahan bakunya dari kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) yang ditanami secara berkelanjutan. Pohon-pohon ini adalah sumber daya terbarukan yang akan tumbuh kembali dalam 5 tahun untuk siklus panen berikutnya, memastikan pasokan bahan mentah yang konstan.

Dari kayu HTI diolah jadi benang lalu dipintal menjadi kain dan dirancang menjadi pakaian jadi bermutu tinggi

Setelah menjadi pakaian, nyaman dipakai, lembut dan bernafas seperti kapas dan halus bak sutra, rayon viskosa mengembang indah, memberikan kenyamanan ekstra dan kepuasan bagi konsumen yang mengenakannya.

Operasi APR dipandu oleh visi bisnis 5C bahwa apa pun yang APR lakukan harus “baik untuk Komunitas (Community) , baik untuk Negara (Country), baik untuk Iklim (Climate), baik untuk Pelanggan (Customer) dan hanya kemudian akan baik bagi Perusahaan (Company) ”.

APR juga menerapkan keterbukaan mata rantai priduksi, melalui Follow Our Fiber sebagai platform pelacakan APR yang berbasis blockchain. Inisiatif ini membuka pintu untuk keterlacakan di seluruh rantai pasokan serat viscose rayon.(*/di)