Tim Kukerta UNRI: Ikan Tenggiri mengandung Omega-3 dan Asam Amino Baik untuk Tubuh

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 13:32:11 WIB

Sosialisasi pencegahan stunting dan menginovasikan makanan tambahan untuk balita bersama ibu PKK di Desa Teluk Papal pada Selasa, (3/8/2021). (ist)

Bengkalis, Detak Indonesia--Sosialisasi pencegahan stunting dan menginovasikan makanan tambahan untuk balita bersama ibu PKK di Desa Teluk Papal dilaksanakan pada Selasa (3/8/2021)

Mahasiswa Kukerta Universitas Riau di Desa Teluk Papal Kecamatan Bantan, Bengkalis Riau dibawah bimbingan Bu Hafiz Fauzana menyelenggarakan kegiatan di bidang kesehatan dalam pencegahan stunting. 

Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Teluk Papal yang memiliki Balita. Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.

Di Desa Teluk Papal Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, terdapat 47 anak yang di data oleh Puskesmas Selat Baru yang mengalami stunting. Angka ini termasuk besar dalam cakupan Desa Teluk Papal sehingga Tim Kukerta Unri melakukan sosialisasi stunting.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan di gedung BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Teluk Papal yang dihadiri oleh ibu penggerak PKK, Bidan Desa, dan masyarakat Desa Teluk Papal pada Selasa, (3/8//2021).

Sosialisasi tentang stunting ini disampaikan oleh Zuraidah mahasiswi PAUD semester VI selaku penanggung jawab progja (program kerja) Stunting Tim Kukerta Unri di Desa Teluk Papal.

“Dengan adanya sosialisasi ini kami berharap dapat meminimalisir stunting di Desa Teluk Papal, sehingga anak-anak di Desa Teluk Papal menjadi sehat, dan cerdas,” ujar Harry Patanen Pohan selaku Ketua Tim Kukerta Unri.

Anak-anak yang memiliki tinggi badan tidak sesuai pada umurnya bukan hanya disebabkan oleh stunting saja, tetapi ada faktor lainnya yaitu gen atau keturunan. Hal ini disampaikan dalam kata sambutan Ibu Bidan Desa Teluk Papal.

“Tidak semua anak-anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya itu terkena stunting, karena bisa jadi itu merupakan faktor gen atau keturunan,” ujar ibu Ita selaku Bidan Desa Teluk Papal.

”Stunting tidak hanya pertumbuhan pada tinggi badan saja, selain itu juga kurangnya IQ pada anak juga termasuk gejala stunting,” lanjutnya.

Memperhatikan makanan bergizi pada 1.000 hari pertama anak sangatlah penting untuk mencegah stunting. Maka dari itu, kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Kukerta Unri dilanjutkan dengan cara pengolahan makanan tambahan berupa nugget yang terbuat dari ikan Tenggiri.

Kandungan gizi ikan tenggiri terdiri dari omega-3 dan asam amino yang baik untuk tubuh. Manfaat ikan tenggiri baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental serta melindungi tubuh dari resiko penyakit. 

Ide ini dicetuskan oleh Borozatulo Hia yang biasa disapa Berkat, seorang mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Faperta Unri. Selain berbahan dasar ikan, Berkat juga membuat inovasi baru yaitu membuat nugget dari bahan dasar bayam. 

Selesai mempresentasikan stunting, dilanjutkan dengan Berkat yang mendemonstrasikan bagaimana cara membuat nugget. Para ibu PKK antusias ke depan membantu Berkat dalam mengolah nugget sampai siap dihidangkan dan dicicipi oleh masyarakat yang hadir.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan planning (perencanaan) yang disiapkan sematang mungkin, namun dalam kegiatan tersebut masih ada kendala yang dihadapi.

“Kami berharap masyarakat Teluk Papal dapat mengahadiri sosialisasi ini, mengingat tingginya angka stunting di Teluk Papal, dan pentingnya memberikan makanan bergizi pada balita untuk mencegah stunting sesuai dengan jargon acara ini “Ibu pintar, anak sehat, prestasi hebat”. Namun dengan adanya pandemi covid-19 sehingga masyarakat yang hadir harus dibatasi untuk mencegah penularan dan mematuhi protokol kesehatan,” ujar Resi Riyani selaku Sekretaris Tim Kukerta Unri.

Acara ditutup dengan penyerahan bingkisan berupa makanan tambahan berupa biskuit, nugget dan susu kedelai yang dilakukan secara simbolis kepada setiap ibu dusun di Desa Teluk Papal yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat yang memiliki balita di dusun tersebut.

Makanan tambahan balita berupa biskuit diperoleh dari UPT Puskesmas Selat Baru sebagai bentuk dukungan dari puskesmas setempat dalam Program Kerja Stunting yang dilakukan oleh tim Kukerta Unri.

Lancarnya kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan, arahan dan dukungan ibu Tresnawati selaku Ibu Kades Teluk Papal dan penggerak PKK di Desa Teluk Papal. (*/rls/di)