Rusli Ahmad: Akan Dibangun Perkebunan Kurma Indonesia Berskala Internasional

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 14:21:57 WIB

Penasihat Kerajaan Arab Saudi Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi (kiri) yang mewakili institusi pendonor dan investor dari Arab Saudi bertemu Ketua Umum Santri Tani NU T Rusli Ahmad di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/8/2021). (Foto dok. DPD APPI Riau)

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Belum genap satu tahun usianya, Santri Tani Nahdatul Ulama (Santri Tani NU) telah menorehkan prestasi yang membanggakan. 

Di bawah kepemimpinan Ketua Umumnya T Rusli Ahmad SE, Santri Tani Nahdatul Ulama telah memboyong investor dari luar negeri.

Melalui Komisaris PT Global Investasi Negara Timur Andi Jamaro Dulung, Katua Umum Santri Tani Nahdatul Ulama T Rusli Ahmad bertemu dengan Penasihat Kerajaan Arab Saudi Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi yang mewakili institusi pendonor dan investor dari Arab Saudi.

Pertemuan yang dilaksanakan di VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II Simpang tiga Pekambaru Jumat (13/8/2021) menghasilkan bebebrapa program pembangunan di antaranya fasilitas keagamaan dengan membangun Islamic Centre, Masjid Terapung, Pariwisata, Perkebunan Kurma dan Peternakan Onta.

Menjawab pertanyaan dari awak media, Jumat (13/8/2021) Ketum Santri Tani NU itu membenarkan bahwa pertemuan dengan Penasihat Kerajaan Arab Saudi Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi menjajaki kerjasama dengan Santri Tani Nahdatl Ulama.

Rusli mengatakan untuk rencana pembangunan Islamic Centre, Masjid Terapung dan Pariwisata akan diarahkan ke Kota Dumai, sedangkan untuk perkebunan Kurma dan Peternakan Onta akan dilaksanakan di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar," papar Rusli Ahmad.

“Insyaa Allah pekan depan saya akan berangkat ke Jakarta untuk memantapkan MoU dengan pihak mereka (Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi-red)," pungkas Ketum Santri Tani NU itu.

Dijelaskan oleh T Rusli Ahmad, ada yang menarik dari pertemuan itu, menurut cerita Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi beliau lahir di bawah pohon kurma, dan keluarga beliau sudah tiga puluh tahun lebih mengurusi kebun kurma dengan luas lahan seribu hektare.

“Ini merupakn harapan besar bagi Santri Tani Nahdatul Ulama untuk belajar dan melakukan kerjasama,” ungkap Rusli Ahmad.

Untuk mewujudkan program tersebut, ke depannya Ketum Santri Tani NU itu akan berkoordinasi dengan kepala daerah, kelompok tani dan masyarakat yang memiliki lahan yang luas yang belum termanfaatkan agar bersedia untuk dijadikan perkebunan kurma.

“Mudah mudahan mau kita jadikan Perkebunan kurma sebagaimana perkebunan kurma yang ada di Arab sana dan menghasilkan sumber ekonomi yang tinggi seperti Thailand dan Australia pemasok kurma terbesar untuk Arab Saudi," papar Rusli.

Untuk itu Rusli menargetkan akan membangun perkebunan kurma berskala internasional, karena menurut dia hal itu dapat dilaksanakan, mengingat kondisi tanah di Indonesia yang subur. 

“Kita ingin mengembangkan perkebunan kurma terbesar di Asia Tenggara yang akan kita mulai dari Riau," ungkapnya.

“Kepada masyarakat Riau, para santri dan ulama mohon doanya agar program ini segera terwujud khususnya di Riau," tutup Katua Umum Santri Tani Nahdatul Ulama T Rusli Ahmad SE.(press release DPD APPI Riau)