Keluarga Oppung Lenni Sitorus, Kutuk Keras Tindakan Rumah Sari Mutiara Lubuk Pakam

Ahad, 12 September 2021 - 20:08:29 WIB

RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara. (ist)

Lubukpakam, Detak Indonesia--Rumia Boru Manurung (85) warga Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai sudah tiga minggu lamanya beliau mengalami susah buang air besar (bab).

"Hasil kesepakapatan keluarga, Ibu Rumia kami bawa berobat ke RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam Minggu (29/8/2021) pukul 22.45 WIB rawat inap status pasien umum," jelasnya.

"Setelah dua hari dirawat, pihak rumah sakit mengatakan bahwa Ibu disebut terjangkit Positif Covid-19. Perawat yang sedang bertugas pada saat itu mengatakan menjauh kalian dari kami, kalian semua sudah kena Covid dengan nada tinggi, kami sangat tertekan pada saat itu, ketika menandatangani surat pernyataan dengan pihak RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam," ungkap Marulak Sitorus (46).

Janiansen Sitorus (49) Putra Rumia Boru Manurung membantah semua keterangan pihak RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam. Karena selama ini keluhan Ibu susah (BAB) dan keluarga bawa untuk berobat ke tempat ini setelah rawat inap selama dua hari dikatakan orangtua mereka terjangkit Covid-19.

Rumia Boru Manurung, warga Desa Tanjung Beringin saat rawat inap di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam, Sumut, Minggu (12/9/2021). (foto istimewa)

Tidak lama kemudian sekeluarga berembuk dan memutuskan untuk membawa orang tua pulang dari Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam, Kamis (30/8/2021) pukul 22.00 WIB ke Desa Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut. 

Setelah sampai di rumah pada pagi hari, pihak Satgas Covid-19 bersama pemerintah setempat, mendatangi rumah dan menyarankan sekeluarga untuk diisolasi mandiri, mengetahui imformasi semua ikut terjangkit Covid-19 kesehatan orangtuanya semakin drop.

Minggu (5/9/2021) orang tua mereka Rumia Boru Manurung akhirnya meninggal dunia, dan dikebumikan secara pemakaman Covid-19, tidak ada pihak keluarga dekat yang ikut melayat, bahkan tetangga hanya melihat dari jarak jauh warga sekampung tidak mengizinkan orang tua itu dikebumikan di pemakaman umum.

Dan orangtua dimakamkan di ladang keluarga. Keluarga besar Oppung Lenni Sitorus sangat tertekan atas peristiwa ini.

Dikatakan Janiansen lagi, selama dua minggu diisolasi mandiri di rumah menunggu keluar hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) Jumat (10/9/2021) hasil PCR diberitahukan  bahwa oleh pihak Puskesmas Kecamatan Tanjung Beringin, mengatakan bahwa keluarga yaitu Lenti Boru Sitorus (63), Janiansen Sitorus (49), dan Marulak Sitorus (44) yang ikut serta menjaga orang tua Rumia Boru Manurung yang vonis terpapar Covid-19 RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam, dinyatakan negatif hasil PCR oleh pihak Puskesmas.

"Kalau memang mamak kami terpapar virus covid-19 mungkin kami sudah pasti ikut terjangkit Covid-19, kami keluarga besar Oppung Lenni Sitorus, menyesalkan tindakan pihak RSU Sari Mutiara Lubuk," ucapnya dengan nada sedih kepada Detak Indonesia, Minggu (12/9/2021). (Stm)