Humas PT Musim Mas: Aksi Tanggung Jawab Ini Pakai Prosedur

Jumat, 17 September 2021 - 09:43:27 WIB

Malinton Purba, Humas PT Musim Mas (kiri). (ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Wacana vaksin gotong royong masih menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Kendati begitu, bagi para pengusaha perkebunan sawit yang memiliki ribuan karyawan yang belum divaksin Covid-19, ini merupakan langkah inisiatif untuk keluar dari pandemi secepatnya sehingga ekonomi kembali pulih.

Manager Humas PT MUsim Mas (MM) Malinton Purba mengakui vaksin gotong royong merupakan upaya pengusaha sekaligus tanggung jawab perusahaan bagi karyawan perusahaan untuk melindungi dari paparan COVID-19. 

“Jadi ini bentuk tanggung jawab pengusaha kepada karyawannya, sekaligus membantu mempercepat herd immunity yang ingin dicapai pemerintah. Ya kalau ada yang mau membantu untuk mempercepat pemulihan, kita tidak menolak,” kata dia dalam pembicaraannya dikontak ponselnya belum lama ini dilansir Riaupagi.com.

Namun Malinton tak menampik vaksin gotongroyong di lakukan diperusahaan juga memakai prosedur.

"Kami sedang menunggu realisasi persetuajuan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau mungkin dapat terealisasi pada September 2021 ini juga," katanya yang mengaku belum bisa memastikan jadwal vaksinasi pada lebih dari 2.000 karyawan bekerja di perusahaan PT MM itu.

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam melakukan Vaksin Gotong Royong kenyataannya lebih mendahulukan daerah Kalimantan.

"Jadi kita masih menunggu, sebelumnya sudah diajukan, mudah-mudahan secepatnya terealisasi," sambungnya lagi melalui pesan WhatsApp (WA, Kamis (16/9/2021).

Malinton Purba merincikan tidak seluruh karyawan PT MM divaksinasi. Lantaran sebelumnya ada sebagian karyawan di lingkungan tempat tinggalnya terlebih dahulu sudah divaksinasi di wilayah kecamatan. Pada pelaksanaannya, menurut Malinton lagi, pengusaha mengusulkan membantu dengan cara memvaksinasi terhadap karyawan, apalagi ini tidak mengganggu program vaksinasi pemerintah, tidak mengambil hak orang lain, justru mempercepat vaksinasi.

"Jadi mungkin selesai di Kalimantan baru mungkin perusahaan kita akan mendapat gilirannya," sebutnya.

Sebelumnya pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Riau juga mendukungan vaksinasi gotong royong ini. Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sebanyak 1.800 dosis vaksin Covid-19 gotong royong bermerk Sinopharm dosis pertama sudah tiba di Riau dan telah diserahkan pihak PT Biofarma.

Vaksin ini nantinya akan digunakan untuk vaksinasi para pekerja salah satu perusahaan swasta di Riau. Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan vaksin gotong royong tersebut merupakan kegiatan pertama kali di Riau, dimana untuk tahap pertama ini, Riau akan dikirimkan sebanyak 5.588 dosis, dan saat ini yang sudah datang sebanyak 1.800 dosis. 

"Sebagian langsung sudah dilakukan vaksinasi di lokasi perusahaan dengan fasilitas kesehatan dari rumah sakit Awal Bros A. Yani," ujarnya didepan pers, Kamis (16/9/2021).

Mimi menjelaskan, maksud dari adanya vaksin gotong royong tersebut adalah untuk membantu pemerintah dalam program vaksinasi. Karena tentunya pemerintah memiliki keterbatasan dalam pencapaian program vaksinasi tersebut. Menurutnya dengan adanya keterbatasan tersebut, muncullah vaksin gotong royong dengan maksud agar pemerintah bisa mencapai target vaksinasi. Dengan adanya vaksin gotong royong tersebut, pihaknya optimistis target vaksinasi di seluruh Indonesia dan Riau akan tercapai.

"Insyaa Allah target vaksinasi khususnya di Riau bisa tercapai dengan adanya bantuan vaksinasi gotong royong ini. Pada prinsipnya, ketika pandemi ini cepat terselesaikan pemulihan ekonomi juga akan semakin cepat. Jadi apabila ada usaha mempercepat vaksinasi, maka percepatan ekonomi akan makin cepat juga,” ujarnya.

Mimi menambahkan, inisiatif pengusaha patut diapresiasi untuk mengikuti program vaksin gotong royong sehingga utilitas pabriknya bisa maksimal, yang tadinya 25 persen jadi naik 60-70 persen. Dari sisi perusahaan menguntungkan, dari sisi ekonomi juga pekerjanya bisa kembali bekerja sepenuhnya.

Namun seperti disebutkan Juru Bicara Saatgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi memberikan satu catatan penting.

“Bagi perusahaan, diharapkan yang bisa mengikuti vaksinasi gotong royong ini adalah padat karya, berada di zona merah COVID-19, lalu memiliki efek multiplayer yang besar pada perekonomian nasional,” imbuhnya.

“KADIN diminta mendata perusahaan yang tertarik mendaftar program vaksin gotong royong ini. Dalam dua pekan ada puluhan perusahaan yang tertarik, antusiasmenya sangat tinggi. Tujuannya memang agar perusahaan membantu membiayai karyawannya mendapatkan vaksin secara gratis”.

“Banyak memang perusahaan-perusahaan padat karya memiliki fasilitas kesehatan sendiri termasuk tenaga kesehatannya, jadi itu memungkinkan sekali, namun pelaksanaannya tetap memaki aturan,” tambah Indra Yovi.

Menurutnya, perlu dilakukan sosialisasi untuk memperjelas posisi vaksin gotong royong ini di kalangan pekerja.

“Jadi ketika nanti keluar aturannya, lebih jelas bahwa ini tidak ada niatan komersialisasi, benar-benar membantu percepatan vaksinasi, semua nanti dikontrol pemerintah. Jadi objektifnya jelas yakni bersama membantu Indonesia. Tanpa keberhasilan vaksinasi, tidak mungkin kita bisa melakukan pemulihan ekonomi dengan baik, ini perang kita bersama sehingga kami pelaku usaha siap mendukung dan berpartisipasi,” terangnya.

Vaksin gotong royong ini, menurut Indra Yovi diatur secara ketat dan transparan.

“Seperti contohnya, vaksin yang digunakan tidak sama dengan program vaksinasi gratis pemerintah, kemudian tidak menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah, dan pengusaha memberikan gratis pada pekerjanya. Ini langkah positif untuk menanggulangi COVID-19,” ujarnya. (*/di)