6.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Utara Bengkalis

Selasa, 21 September 2021 - 11:32:52 WIB

Sebanyak 6.000 bibit Mmangrove jenis api-api ditanam di pantai utara Pulau Bengkalis sebagai penangkal abrasi pantai ditanaman oleh masyarakat dikoordinir oleh aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (LSM-IPMPL) beberapa

Bengkalis, Detak Indonesia -- Dukungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (Siti Nurbaya) yang sebagaimana disampaikan oleh tenaga ahlinya DR Afni kepada sejumlah kelompok masyarakat binaan Lembaga Swadaya Masyarakat Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (LSM-IPMPL) beberapa waktu lalu dalam upaya penyelamatan Bengkalis, Pulau Terdepan Terluar wilayah kedaulatan Indonesia berbatasan langsung dengan Negara Malaysia yang cukup parah terkena abrasi pantai. 

Hal itu membuat masyarakat secara swadaya makin gencar bergerak melakukan penananaman pohon mangrove di sebagian area pantai desa mereka yang menghadap ke utara Pulau bengkalis Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.

Dukungan MENLHK terhadap peyelamatan pulau terdepan Indonesia itu, seusai program Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya Mangrove tahun 2020 yang diselenggarakan oleh BAPDAS HL INROK di sebagian pantai Pulau Bengkalis, MENLHK kemudian menurunkan stafnya dari beberapa Dirjen yang terkait  bersama dengan tenaga ahlinya ke Pulau Bengkalis untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan pulau terdepan terluar Indonesia akibat abrasi pantai yang cukup parah. 

Hasil yang diperoleh di lapangan oleh stafnya berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, kemudiannya MENLHK langsung mengadakan rapat terbatas sekaligus menindaklanjutinya dengan cara menyurati beberapa Menteri terkait sesuai kewenangannya masing-masing untuk membahas apa yang telah ditemukan timnya di lapangan dan mengupayakan solusinya. 

Tidak menunggu lama, selang beberapa waktu selepas itu langsung turun konsultan perencanaan dari KemenPUPR melalui BWS3 Provinsi Riau mengukur sejumlah area pantai yang terkena abrasi yaitu mulai dari area Pantai Pambang pesisir sampai Pantai Desa Bentayan Kecamatan Bantan yang diperkirakan kurang lebih 20 kilometer.

Menurut sumber dari salah seorang petugas konsultan perencanaan yang melakukan pengukuran ketika itu, mengatakan bahwa pada 2022 Pulau Bengkalis bagian utara akan memperoleh proyek batu bronjong pemecah ombak sepanjang dua puluh kilo meter untuk mencegah terjadinya abrasi pantai yang terjadi.

Jika benar pulau terdepan terluar wilayah kedaulatan Indonesia yaitu Pulau Bengkalis mendapat proyek batu bronjong pemecah gelombang sepanjang dua puluh kilo meter pada tahun 2022, hal itu masyarakat Bengkalis menilai tidak terlepas dari peran MENLHK yang serius menyampaikan kepada sejumlah Menteri terkait untuk bagaimana Pulau Bengkalis harus segera ditangani dengan serius. 

"Dampak dari apa yang dilakukan MENLHK tersebut membuat sejumlah masyarakat tidak tinggal diam, bahkan mereka juga turut serta melakukan penanaman mangrove secara swadaya untuk berpartisipasi menyelamatkan pulau tempat kelahiran mereka. 

Hal itu terlihat jelas upaya yang dilakukan puluhan masyarakat Desa Muntai dan Muntai barat Kecamatan Bantan yang digerakkan oleh LSM Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan melakukan penanaman mangrove jenis api-api sepanjang hampir dua kilo meter pantai pulau terluar sebelah utara secara swadaya, (18/9/2021).

 Helmi Koordinator Lapangan LSM IPMPL ketika ditanya oleh media ini, dari mana LSM IPMPL memperoleh sumber anggaran dana dalam melaksanakan kegiatan dan berapa jumlah mangrove yang ditanam, menurutnya mereka memperoleh sumber dana hasil dari penjualan bibit kayu gerunggang yang telah berhasil dibudidayakan oleh LSM IPMPL. 

"Dua puluh persen dari hasil keuntungan bersih penjualan ratusan ribu bibit pohon gerunggang sampai keluar daerah, kami sisihkan untuk hak anak yatim, orang tidak mampu dan untuk kegiatan sosial seperti apa yang di laksanakan pada hari ini. Untuk penanaman mangrove pada hari ini, tidak banyak hanya kurang lebih 6.000 batang aja," jelas nya.(rls/di)