Derendan, Duku Manis Khas dari Kabupaten Bengkalis Riau

Selasa, 21 September 2021 - 14:06:59 WIB

Aktivitas panen buah Derendan di kebun ibu Hayati dan bapak Sopian, Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia, Selasa (07/09/2021). (T. A. Devonny/ DetakIndonesia.co.id) 

Bengkalis, Detak Indonesia--Dendan (Lansium parasiticum) atau biasa disebut dengan "Derendan" oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Derendan merupakan jenis tanaman buah-buahan yang termasuk ke dalam kelompok keluarga tanaman Duku, Langsat, Rambai, Kokosan, Pisitan, Celoring dan lain-lain dengan berbagai variasinya.

Derendan adalah tanaman buah-buahan khas dari daerah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Tanaman ini mirip dengan tanaman Duku (Lansium domesticum corr) karena termasuk kedalam genus yang sama. Perbedaannya terletak pada morpologis (karakter bentuk) buahnya, dimana buah Derendan memiliki kulit buah yang lebih kasar, kulitnya lebih tipis, kebanyakan kulit buahnya dipenuhi oleh bintik-bintik hitam dan bintik-bintik putih, buahnya lebih besar jika dibandingkan dengan buah Duku.

Buah Derendan ini biasanya banyak ditemukan di daerah Kepulauan Wilayah Riau, seperti  Bengkalis, Selat Panjang dan pulau-pulau di sekitarnya. Rasa buah Derendan ini asam manis, tapi apabila buahnya sudah masak (sudah waktunya untuk dipetik) rasanya manis hampir sama seperti madu.

Panen buah Derendan di kebun ibu Hayati dan bapak Sopian, Desa Sungai Alam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia, Selasa (07/09/2021). (T. A. Devonny/ DetakIndonesia.co.id) 

Tanaman buah Derendan ini sangat digemari oleh  semut untuk bersarang di buahnya, mungkin dikarenakan padatnya buah di setiap tangkainya atau mungkin karena rasa manis buahnya, sehingga semut menjadikan buah Derendan ini sebagai tempat tinggalnya. Buah Derendan ini kalau sudah masuk musim panennya, biasanya dijual di pasaran berkisar Rp5.000,- sampai dengan Rp15.000 per kilogram, tergantung dengan besar kecil buahnya.

Pada hari Selasa (07/09/2021) sekitar pukul 10.30 WIB, saat melihat langsung ke lokasi kebun Derendan, saya bertemu dengan bapak Sukatman (60 tahun), yang biasa dipanggil dengan Kanang. Beliau adalah pengelola kebun Derendan milik ibu Hayati (57 tahun) dan bapak Sopian (60 tahun), yang berlokasi di RT.01 Dusun Satu, Desa Sungai Alam, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Sukatman (pengelola kebun) mengatakan, "Biasanya di masa panen ini, buah Derendan kita jual dengan harga borong sekitar Rp4.000 sampai dengan Rp5.000 dimana buah Derendan ini biasanya di pesan (dibawa) ke daerah Sungai Pakning, Bagan, Dumai, Belitung dan sekitarnya," ujar Sukatman.

"Kendala dalam berkebun buah Derendan ini ialah, apabila cuaca terlalu panas, buahnya akan pecah-pecah, sedangkan kalau hujan terlalu deras buahnya akan berguguran," tambah Sukatman.

Ibu Hayati (pemilik kebun) mengatakan, "Sejak tinggal disini, kami sudah mulai menanam tanaman Derendan, dimana sekitar tahun 1987 kami beli lahan ini. Bapak Sopian (suami) tugasnya di Kubu, kalau beliau libur pulang ke rumah, disitulah beliau mulai menanam tanaman Derendan ini," ungkap Hayati. (T. A. Devonny)