Kadishub Pekanbaru Pembohong! Janji Terapkan E-Tiket, Proyek Perparkiran Semakin Kacau

Jumat, 19 November 2021 - 08:28:49 WIB

Kiri atas Kadishub Pekanbaru Yuliarso, kanan atas aktivis Larshen Yunus.

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru terbukti pembohong. Apabila dilihat dari janjinya beberapa bulan yang lalu, yang terang-terangan mengatakan bahwa akan menerapkan E-Tiket, dalam menjalankan proyek perparkiran.

Fakta di lapangan?

Ternyata, di sejumlah ruas yang terbagi dalam beberapa zona masih kacau dan justru tak sesuai dengan ucapan Kadis Yuliarso SSTP pada saat diwawancarai awak media tempo lalu.

Lagi-Lagi Kadishub Pekanbaru Berbohong!

Bila mengingat pernyataan Yuliarso selaku Kadishub, dengan enteng mengatakan proyek perparkiran di Kota Pekanbaru akan semakin baik, nyatanya justru semakin tak bertuan.

Tukang parkir di Pekanbaru

Adapun fakta yang ditemukan sesuai hasil monitoring dan observasi Tim PP GAMARI, di antaranya sebagai berikut ini:

1. PT Yabisa Parking, dari yang awalnya diberikan izin untuk mengutip parkir di seluruh unit usaha Indomaret dan Alfamart, melalui pernyataan Sekdako Pekanbaru dan dipertegas oleh Kadishub Pekanbaru, kebijakan tersebut langsung di-anulir alias ditarik kembali. Karena adanya penolakan dari masyarakat (Baca: www.riaupos.co)

2. Ternyata, sampai saat ini, Jumat Berkah (19/11/2021) PT Yabisa Parking masih mengutip parkir di semua unit usaha Indomaret dan Alfamart.

3. Pasca diputusnya kerjasama dengan PT Datama, kejelasan tentang proyek perparkiran di Kota Pekanbaru semakin senyap, alias main kucing-kucingan. Masyarakat tak tau persis, siapa sebenarnya yang menjalankan proyek tersebut. Apakah perusahaan berbadan hukum (PT/CV) maupun perseorangan?

3. Lalu, apakah dibenarkan pihak perseorangan, baik itu aparat TNI, POLRI yang masih aktif maupun pejabat tinggi di Kota Pekanbaru menjadi Koordinator atas proyek parkir tersebut?

Seperti yang disampaikan masyarakat atas nama Erni, melalui Ketua PP GAMARI. Bahwa nyatanya di lapangan, pola perparkiran masih menjadi masalah besar, terutama bila proyek itu dipegang oleh pejabat maupun mantan pejabat.

"Janji tinggal janji! Dulu katanya semua Juru Parkir (Jukir) akan menggunakan seragam resmi, identitas nama (name tage) dan E-Tiket bukti di lapangan justru amburadul," kesal Aktivis Larshen Yunus, Ketua PP GAMARI.

Bagi Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, bahwa pihaknya memperoleh informasi keterlibatan mantan pejabat (anggota) DPRD Fraksi Golkar Kota Pekanbaru atas nama Roni Amril SH MH yang menjadi koordinator atas penyelenggara perparkiran di sepanjang kawasan Panam.

Contoh karcis parkir di kawasan Panam Pekanbaru yang diberikan tukang parkir kepada masyarakat Jumat (19/11/2021)

"Setelah kami cek di lapangan tadi malam, ternyata benar! Bahwa para Jukir sama sekali tidak difasilitasi atribut parkir. Bukan hanya itu saja, bukti pemungutan retribusi parkir juga tak ada, baik itu karcis maupun E-Tiket. Itu artinya kami bisa katakan Kadishub Pekanbaru Pembohong!" kesal Larshen Yunus, seraya geleng-geleng kepala.

Hingga berita ini dimuat, PP GAMARI dan seluruh Koalisi Masyarakat Sipil Anti Pembohongan berencana akan melaporkan Kadishub Pekanbaru kemeja Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Agar pimpinannya tersebut dapat mendengar aspirasi masyarakat sekaligus mengevaluasi kinerja Yuliarso, selaku Kadishub Pekanbaru.

"Kami tak rela puluhan miliar rupiah uang rakyat yang menjadi retribusi dari proyek perparkiran ini, justru dinikmati oleh sejumlah kepentingan para pejabat. Kok justru Pejabat maupun oknum aparat TNI dan POLRI aktif yang kelola parkir ini. Kenapa Pemko tidak bisa memberdayakan masyarakat yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat. Ini justru di-monopoli sama pejabat! yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin merana," akhir Aktivis Larshen Yunus, menutup pernyataan persnya. (*/di)