Ada Apa dengan DPRD Kita? Kenapa Lebih Senang Melaksanakan Rapat Malam hingga Dini Hari?!

Selasa, 30 November 2021 - 08:12:52 WIB

Rapat Paripurna DPRD Riau 2021. (ist)

Oleh: Larshen Yunus (Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia/FORMAPPI Riau)

Larshen Yunus

Pertanyaan seperti itu ternyata cepat atau lambat akan keluar dari mulut masyarakat. Melihat segala bentuk keanehan yang terjadi di lembaga terhormat DPRD.

Baik itu DPRD Provinsi Riau maupun DPRD Kabupaten Kota se-Provinsi Riau, khususnya.

DPRD-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, apakah kepanjangannya memang itu? atau justru telah berubah!

Hal itulah yang ingin Larshen Yunus kupas di pagi hari yang sejuk ini, Jakarta (30/11/2021)

Di penghujung bulan November 2021 ini, Peneliti Senior FORMAPPI Riau itu masih bertanya-tanya. Terkait alasan pelaksanaan Rapat oleh DPRD yang kerap diselenggarakan di malam hingga dini hari. Anehnya lagi, rapat yang paling sering di jam-jam seperti itu adalah rapat Badan Anggaran (BANGGAR) dan rapat Paripurna.

Bagi Larshen Yunus beserta rekan-rekan Peneliti FORMAPPI Riau lainnya, keanehan tersebut jangan dianggap hal yang wajar-wajar saja. Masyarakat berhak memahaminya dalam kerangka berfikir yang lebih obyektif lagi. Apakah penyusunan waktu di DPRD itu benar-benar padat sekali atau justru ada alasan yang lain? bak istilah zaman dahulu, ada udang di balik batu! Atau ada batu di balik udang? A..haaaa.!

Untuk mengupas kegiatan yang tak wajar ini, FORMAPPI Riau butuh masukan dari masyarakat, terkait urgensi maupun substansi terkait kebiasaan rapat malam hingga dini hari oleh kalangan anggota DPRD.

Sementara ada beberapa wartawan dan masyarakat merasa, rapat malam yang digelar anggota DPRD itu untuk menghindari pantauan wartawan dan masyarakat. Kan kalau sudah malam, wartawannya, masyarakat yang mau ngintip giat anggota dewan itu kan sudah ke-capek-an karena giat siang hari. Mana mungkin lagi wartawan mau meliput di malam hari. Lagi pula tak ada imbal balik jerih payah liputan itu di kala malam. Tapi kalau rapat paripurna kalaupun digelar malam hari, itu terkadang ada liputan advertorialnya (berbayar) dan sang wartawan diperintahkan atasannya meliput malam hari. Kasihan dah capek meliput siang hari, disuruh lagi meliput rapat paripurna DPRD di kala malam. Tapi kalau Rapat Anggaran terkadang malam hari terbatas diliput.

Padahal, menurut catatan FORMAPPI Riau, sampai saat ini Perda yang disahkan oleh anggota dewan periode 2019-2024 masih tergolong minim, sedikit sekali bahkan pernah sama sekali tidak ada yang disahkan. Jangankan Perda, Rancangan Perda-pun masih tergolong minim! Lalu ngapain aja kerja mereka? Kok sering rapat malam hingga dini hari, tapi hasil sangat minim.

Justeru baru-baru ini, Peneliti Senior FORMAPPI Riau Larshen Yunus berhasil memonitor, bahwa kinerja seperti itu sangat tidak efektif. Kalangan anggota dewan setelah melaksanakan rapat di malam hingga dini hari tak ubahnya seperti preman tanpa status, berkeliaran di kedai-kedai makanan malam, contoh yang paling dekat di seputar Kota Pekanbaru.

Para anggota dewan itu justru kelihatan tak sesuai dengan labelnya, yakni "Yang Terhormat" justeru mereka sendirilah yang mencoreng muka dengan lumpur, bahkan dengan kuah cabe sate Radar ala Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.

Apakah netizen bisa membantu saya? terkait hal tersebut. Apakah masih ada harapan dengan lembaga wakil rakyat seperti DPRD?

Apakah sudah cukup ada artinya dengan kehadiran mereka? Sudah sesuaikah beban keuangan negara yang dinikmati mereka, dari ujung rambut hingga ujung sepatu itu? Apakah DPRD masih diperlukan? atau bagaimana?

*Bersambung*
*Penulis adalah Alumni Sospol Universitas Riau, Pekanbaru/Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta/Juara 1 Umum Karya Tulis Ilmiah Tingkat Universitas se-Indonesia, tahun 2012-2014/Pendiri Yayasan Revolusi Mental Indonesia/Pemilik Perpustakaan Rakyat Gemar Membaca.