Bupati Siak dan Rombongan Kunjungi Bayi Pengidap Penyakit Langka

Rabu, 01 Desember 2021 - 01:51:26 WIB

Bupati Siak Riau Drs Alfedri bersama isteri. (ist)

Jakarta, Detak Indonesia--Setelah kemarin hari Selasa (30/11/2021) para Kelompok Aktivis Riau mendampingi orang tua dan bayinya pengidap penyakit langka mengunjungi komplek Gedung DPR/MPR-RI, akhirnya Bupati Siak yang terhormat, Drs H Alfedri MSi beserta Kepala Dinas Kesehatan, dr H Tonny Chandra M Kes menjadwalkan bertemu.

Bupati Siak dan Kepala Dinas Kesehatannya berencana akan terbang menuju Jakarta, guna menemui penginapan orang tua dari bayi yang mengidap penyakit langka tersebut.

Informasinya, Bupati Siak Alfedri terlebih dahulu menghubungi Anggota DPRD Kabupaten atas nama Selamat SPd.i.
 
Melalui sambungan selulernya, Bupati Alfedri heran dan bertanya terkait besaran biaya untuk pengobatan bayi atas nama Muhammad Ammar Fathan bin Kaspen Nahar. Diketahui, bahwa karena langkanya penyakit tersebut, sehingga membutuhkan biaya yang cukup mahal. Informasi dari pihak rumah sakit, biaya untuk bayi tersebut berkisar Rp 1,5 milyar.

Bayi Ammar bersama ibunya Ny Neni di Mess Pemprov Riau Slipi Jakarta Barat warga dari Sungai Apit Siak Riau

"Bagi kami, ini rezeki anak soleh, ini rezekinya dedek Ammar. Karena belum ada 1X24 jam, upaya kami langsung direspon oleh Kepala Daerah. Semoga saja Bapak Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan Siak, Riau itu berkenan untuk memberikan keringanan atas hal tersebut," ungkap Aktivis Riau, Larshen Yunus, Selasa (30/12021) di Komplek DPR, MPR-RI.

Larshen Yunus, Aznil Fajri, Saipul Nazli Lubis, Osbon Daniel Silaban dan Muhammad Deri Febrian, merupakan tim dari Kantor Hukum Mediator dan Pendampingan Publik Satya Wicaksana.

Melalui jalur akses dan ikhtiar yang mereka miliki, akhirnya Bupati Siak Alfedri berkenan memperhatikan kondisi Bayi tersebut.

Warga Desa Teluk Mesjid, Kecamatan Sungai Apit itu sangat menantikan kehadiran dari bapak Bupati Siak.

Hingga berita ini dimuat, ada banyak harapan dari kedua orang tua itu, salah satunya terkait kesembuhan bayi usia 10 bulan, Muhammad Ammar Fathan.

"Kenapa biayanya mencapai angka lebih kurang 1,5 milyar rupiah? Ya karena jenis penyakit yang diidapnya termasuk langka, dengan nama Atresia Bilier (kelainan pada fungsi hati)," ungkap Larshen Yunus, Direktur Kantor Hukum Mediator Satya Wicaksana.

Lanjutnya lagi, bahwa dihari yang sama warga Kabupaten Siak itu juga telah dibantu oleh Aktivis Larshen Yunus beserta Tim, yakni terkait segala bentuk upaya dalam membantu kegiatan organisasi.

"Kami akan terus berharap dan terus berharap, agar si bayi dan kedua orangtuanya dipertemukan dengan para donatur, dermawan yang peduli membantu biaya operasi cangkok hati atau transplantasi hati dedek Ammar bayi laki-laki usia 10 bulan ini karena bayi ini perlu penanganan medis segera," kata Larshen Yunus. (*/di)