Larshen Yunus: Saya Kira Penyidik Sudah Lebih Faham Sasarannya

Jumat, 03 Desember 2021 - 19:53:58 WIB

Ketua PP Gamari Larshen Yunus usai dimintai keterangannya di Mapolda Riau, Jumat (3/12/2021) sebagai pelapor kasus dugaan korupsi di Kabupaten Rokanhilir Riau. (ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Menindaklanjuti Surat Resmi Laporan Pengaduan Masyarakat (Lapdumas) Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) pada 24 November 2021 yang lalu, akhirnya Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit RESKRIMSUS) Polda Riau panggil dan periksa pelapor.

Bertempat di ruang pemeriksaan (Riksa) Dit RESKRIMSUS Polda Riau, Jum'at (3/12/2021) akhirnya Larshen Yunus selaku Ketua PP GAMARI penuhi undangan pemeriksaan.

Di hadapan Brigadir Kepala (Bripka) Dori selaku penyelidik dan Kompol Detis Mayer Silitonga SH selaku Kepala Unit (Kanit) 4 Subdit III Dit RESKRIMSUS Polda Riau, Ketua PP GAMARI itu sampaikan bukti-bukti permulaan, terkait dengan Laporan Polisi (Dumas) Nomor 001/S-L/PP/GAMARI/F1/KE/XI/2021, tanggal 24 November 2021.

Aktivis Larshen Yunus tegaskan, bahwa laporan tersebut merupakan Klaster Baru terkait temuan kasus Tindak Pidana Korupsi (Korupsi), sesuai dengan rujukan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2001, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999, yakni Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).

Surat permintaan verifikasi atas laporan tindak pidana korupsi di Rokanhilir Riau yang dilayangkan Polda Riau 

"Kami nggak mau panjang lebar sampaikan terkait laporan ini. Di atas segalanya kami hanya merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghargaan Peran Serta Masyarakat sekaligus Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Infonya ayah kandung Wabup Rohil atas nama Azhar alias Wak Atan telah merubah plat nopol mobil Fortuner Putih itu kembali, pasca viralnya berita terkait kasus tersebut, Wak Atan jadi ketakutan," ungkap Ketua PP GAMARI, Larshen Yunus.

Lanjutnya lagi, bahwa Mobil Fortuner Putih tersebut adalah satu di antara puluhan mobil dinas yang tak tau peruntukannya. Pemkab Rohil terkesan abai dan membiarkan hal itu terjadi.

"Ayo usut tuntas misteri terkait skandal kasus Tindak Pidana Korupsi tersebut. Apabila terbukti, maka kami sarankan Polisi untuk panggil dan amankan Bupati Rohil Afrizal Sintong dan Wakilnya, H Sulaiman SS MH. Ayo tangkap dan hukum mati pelaku Tindak Pidana Korupsi!" ajak Larshen Yunus, seraya dengan teriakan para Aktivis PP GAMARI lainnya.

Bupati Rohil dan Wakilnya infonya mereka berdua sedang menunggu panggilan dari penyidik Dit RESKRIMSUS Polda Riau. (*/di)