Kerumunan di Bandara Soekarno Hatta Disorot, Terjadi Antre Panjang Penumpang

Ahad, 02 Januari 2022 - 11:21:25 WIB

Kerumunan di Bandara Soekarno Hatta disorot, terjadi antre panjang penumpang, Minggu (2/1/2022) bertepatan dengan arus balik H+2. Kemana petugas PPKM Covid-19 ? ((Foto ist)

Cengkareng, Detak Indonesia--Hari kedua Tahun Baru 2022 tepatnya Minggu 2 Januari 2022 bertepatan dengan arus balik H+2, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tanggerang Banten, disorot masyarakat, karena mempertontonkan antre panjang terjadi penumpukan penumpang seperti mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Sementara petugas PPKM Covid-19 di lapangan tak kelihatan mengawasi, mengatur ketat antre panjang, Minggu (2/1/2022).

"Kondisi seperti itu kerap terjadi dan hari ini, Minggu (2/1/2022) Pemerintah harus tahu, terutama kepada Presiden Joko Widodo melalui Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 terkait
pemandangan seperti itu adalah contoh dari sekian banyak tontonan yang menunjukkan, bahwa dugaan pelanggaran terkait Protokol Kesehatan kerap terjadi," kata aktivis Larshen Yunus saat berada di lokasi itu. 

Seperti yang disampaikan Aktivis Larshen Yunus. Bertempat di ruang keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta, persisnya di bagian check in, kondisi seperti itu selalu terjadi, seakan segala bentuk Peraturan Pemerintah hanya isapan jempol belaka.

"Ini contoh bagi kita semua, bahwa sekelas Bandara Soekarno Hatta saja diduga melanggar Protokol Kesehatan, apalagilah bandara lainnya. Negeri ini sangat aneh, rakyat dipaksa untuk melanggar aturan, karena ketidaksiapan petugas yang bekerja di bandara ini, wallahuallam," ungkap Aktivis Larshen Yunus, dengan nada kesal.

Lanjut Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, Pemerintah, BUMN maupun pihak pengusaha swasta lainnya diduga turut berkontribusi menciptakan pembiaran ini, agar rakyat terlihat selalu salah alias melanggar aturan. Padahal kondisi tersebut mau tak mau terjadi, oleh karena petugas yang "memble" bekerja di lapangan.

"Tolong kami Pak Presiden, Bapak Menteri Kesehatan dan para otoritas terkait, jangan jadikan rakyat sebagai contoh buruk! Rakyat tak salah, justeru para petugas di Bandara itu yang tidak siap melayani membiarkan terjadi antre panjang menumpuk. Gaji aja yang besar, tapi tak bisa maksimal dalam bekerja. Sudah tahu penumpang banyak, Pos-pos yang lain justeru kosong, ehh malah dibiarkan seperti itu, tentu kerumunan semakin parah!" kesal Aktivis Larshen Yunus.

Sebelumnya juga telah disorot kerusakan sejumlah fasilitas pelayanan umum penumpang seperti sarana dan prasarana cas ponsel yang rusak, los, mati tak berpungsi sebagiannya di terminal ruang tunggu keberangkatan. (*/di)