Gubernur Kepri Minta Sindikat TKI Ilegal Dihukum Berat Agar Jera   

Sabtu, 08 Januari 2022 - 14:26:21 WIB

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad.

Tanjungpinang, Detak Indonesia--Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad akhirnya angkat bicara menyoroti berita ditetapkannya 4 orang tersangka, Rabu (5/1/2022) atas tewasnya 21 orang TKI ilegal yang tenggelam di perairan Johor Bahru, Malaysia, 15 Desember lalu. Dalam peristiwa tersebut, diperkirakan 30 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan 13 orang ditahan otoritas Malaysia.

Menurut Gubernur Ansar, berdasarkan hasil analisa dari setiap berita yang dia baca, bahwa dari tersangka ada yang berperan sebagai perekrut TKI yang menjadi korban kapal tenggelam tersebut. Mereka merekrut calon TKI dari agen-gen dari berbagai daerah. Setelah terkumpul kemudian dikirim ke Batam dan selanjutnya dibawa ke Bintan (6/1/2022).

Dengan nada berat, Ansar mengatakan turut berbelasungkawa atas para korban dan meminta agar para keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dia juga berharap para korban lainnya yang masih hilang bisa segera ditemukan.

Tidak hanya itu, mantan Bupati Bintan ini juga meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah mengambil keuntungan pribadi. Apalagi kasus ini secara tidak langsung telah melibatkan wilayah Kepulauan Riau.

”Bayangkan saja, mereka semua berangkat dengan penuh pengharapan, begitu juga keluarga yang ditinggalkan. Tapi justru pulang-pulang tinggal nama. Bagi siapapun yang punya hati nurani, kasus ini memilukan sekali. Maka saya minta agar siapa saja yang terlibat dihukum seberat-beratnya untuk memberikan erek jera,” tegas Gubernur.

Mantan anggota Komisi V DPR RI ini juga sangat yakin jika kasus human traficking seperti ini merupakan sindikat dengan jaringan yang luas. Oleh sebab itu, Ansar memohon agar aparat penegak hukum terus mengerjar pelaku-pelaku yang lainnya.

”Terima Kasih kepada aparat yang sudah bertindak cepat. Kita berharap pelaku-pelaku yang lainnya segera ditangkap. Dan ke depannya kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi,” harapnya.

Terakhir Gubernur berharapa agar para aparat juga lebih intens lagi melakukan patroli, guna mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi.

”Terus tingkatkan partoli dalam rangka pencegahan tindakan serupa, agar jangan sampai terjadi lagi,” pintanya. (her)