Empat Proyek Pemprov Riau 2021 Disorot !

Senin, 21 Februari 2022 - 07:37:28 WIB

Empat proyek fisik Pemprov Riau 2021 ada yang tak tepat waktu penyelesaian alias mangkrak Ahad (20/2/2022) belum selesai, hal ini mendapat sorotan agar ke depannya menggunakan tenaga ahli Manajemen Konstruksi dan ahli lainnya dalam menyusun KAK dan RAB da

Pekanbaru, Detak Indonesia--Empat proyek fisik bangunan yang didanai dana APBD Provinsi Riau Tahun Anggaran 2021 yang menelan dana puluhan miliaran rupiah, disorot oleh sejumlah ahli Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau, Ahad (20/2/2022).

Empat proyek fisik itu antara lain pembangunan gedung baru Markas Korem 031/WB di Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru, pembangunan gedung Riau Creative Hub di lahan Pujasera Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru samping Gedung PWI Riau, pembangunan Menara 99 meter Masjid Raya Provinsi Riau dekat Jembatan Siak II Palas Pekanbaru, dan pembangunan Gedung Qur'an Centre Tahap I 2021 di lokasi lahan Purna MTQ Jalan Sudirman Tangkerang Pekanbaru.

Sambil ngumpul di acara sebuah perhelatan di sebuah hotel di Jalan Sudirman Pekanbaru, Ahad (20/2/2022), para ahli konstruksi, arsitek, mekanikal, teknik sipil, arsitek lansekap, ahli listrik, ahli lingkungan membicarakan sejumlah proyek di Kota Pekanbaru yang dinilai mangkrak, tak selesai sesuai kontrak  berakhir/tutup buku Desember 2021. Dan addendum (tambahan waktu kerja 50 hari kerja denda 5 persen.

Para ahli LPJK Riau itu yang juga sebagai Asesor, antara lain Ir Irwandi, Yusuf Gamal ST, DR Zainuri MT, Ir Rian Trikomara MT, Indra Guswadi ST, Fidel Fernandez ST, Henri Hutagaol ST, Ir Erni, Ir Trimaijon MT, Suwito ST, Ir Tavip, Ir Syafrizal Effendi, Ir Aznil Fajri L Arch, dan lain-lain.

Menurut para ahli konstruksi bersertifikat Nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Pusat ini empat proyek itu mereka sorot dan dibicarakan untuk kebaikan ke depan.

Misalnya proyek pembangunan sejumlah gedung baru di Markas Korem 031/WB Pekanbaru menelan dana APBD Riau 2021 sebesar Rp85,6 miliar lebih. Menurut para ahli ini keterlambatan penyelesaian proyek Makorem 031/WB ini bisa jadi waktu hari kalender penyelesaian proyek terlalu singkat sekali yakni cuma 187 hari kalender. Sedangkan jumlah gedung yang dibangun lebih dari satu gedung, cukup banyak gedung baru yang dibangun. Jadi tender proyeknya jangan pertengahan tahun seperti bulan Juni 2021 lalu untuk proyek gedung Korem tersebut. Diusahakan lelang, kontrak proyek lebih cepat lebih baik misalnya bulan April 2021 karena jumlah gedung Korem itu yang dibangun banyak, lebih dari satu gedung.

Seharusnya Pemprov Riau/PUPR Riau sebelum menyusun atau membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan lain-lain sebaiknya mengundang ahli Manajemen Konstruksi (MK), dan para ahli lainnya.

Proyek Pemprov Riau 2021 yang disorot kedua, dinilai belum selesai padahal sudah tutup buku Desember 2021 lalu adalah pembangunan gedung Riau Creative Hub di lahan Pujasera Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru samping Gedung PWI Riau juga memakai dana APBD Riau 2021 sebesar Rp6,49 miliar lebih, kontrak dimulai 26 Juli 2021. Namun dari pantauan Ahad (20/2/2022) proyek ini belum selesai, finishing gedung yakni pengecatan gedung bagian luar belum selesai, eksterior yakni parkir dan lansekap taman kantornya belum selesai.

Proyek ketiga yang disorot adalah pembangunan Menara tinggi 99 meter Masjid Raya Provinsi Riau dekat Jembatan Siak II Palas Pekanbaru yang turun 3 milimeter.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Syafri Afis beberapa waktu lalu mengakui kalau pembangunan menara dihentikan sementara waktu. Akan tetapi ia membantah kalau menara dalam kondisi miring.

"Bukan miring, tapi terjadi penurunan lebih kurang sekitar 3 milimeter pada kontribusi ketinggian 36 meter," kata Syafri Afis.

Proyek keempat yang disorot adalah pembangunan gedung Qur'an Centre di lahan depan Purna MTQ Jalan Sudirman Pekanbaru. Walau masih tahap I 2021 dan bakal ada dana kucuran lagi untuk penyesaian tahan II 2022 dianjurkan agar benar-benar ahli yang mengerjakan proyek. Proyek satu gedung saja ook memakai dua tahun anggaran direncanakan pula tahap II 2022. Seharusnya, satu gedung kecil dibangun seperti itu, cukup satu tahun anggaran 2021 saja. Para ahli geli hati melihat proyek yang terakhir ini. Ada apa kok pakai tahap I segala? Akan ada tahap II 2022 lagi? Sementara fisik gedung yang dibangun kecil dan cuma satu unit lagi. Ada apa? Alamaaak. (*/di/azf)