Pegawainya Belum Digaji, Anggota DPRD Riau Tega Plesiran ke Luar Negeri

Jumat, 15 Juli 2022 - 15:14:01 WIB

Heboh anggota DPRD Riau plesiran ke luar negeri ke Amerika dan Eropah mengundang wartawan ingin konfirmasi ke Plt Sekwan DPRD Riau Joni Irwan Jumat (15/7/2022). Namun Joni Irwan sibuk rapat dan dia janjikan konfirmasi Senin lusa (18/7/2022). (Aznil Fajri/

Pekanbaru, Detak Indonesia--Kendati rasa bahagia menyambut Hari Raya Kurban, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H pada 10 Juli 2022, namun dua bulan gaji pegawai di DPRD Riau belum dibayar saat itu.

Demikian informasi yang didapat dari rekan-rekan awak media disampaikan pegawai di DPRD Riau pada saat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H. Namun informasi terakhir yang didapat wartawan Jumat (15/7/2022) gaji pegawai DPRD Riau sudah dibayarkan pada Rabu 13 Juli 2022. Namun gaji security dari PT Pa belum dibayar.

Gunjang-ganjing masalah gaji pegawai DPRD Riau dan securitynya belum dibayar sementara anggota dewannya tega plesiran ke luar negeri mengundang wartawan Televisi Nasional dan lokal Riau ingin menjumpai Plt Sekwan DPRD Riau Joni Irwan untuk diwawancara Jumat sore (15/7/2022). Namun Joni Irwan belum bisa dijumpai dengan alasan masih sibuk rapat, dan para wartawan bubar pulang dan akan datang lagi Senin lusa (18/7/2022).

Sementara masyarakat menyoroti tentang teganya anggota dewan ke luar negeri sementara gaji pegawai tersendat-sendat. Termasuk gaji petugas security DPRD Riau yang belum dibayar Jumat (15/7/2022) rencananya dibayarkan Senin (18/7/2022).

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan), Joni Irwan, kepada awak media membenarkan keberangkatan anggota DPRD Riau ke luar negeri. Ia mengaku biaya keberangkatan anggora Dewan itu sudah dianggarkan dan disepakati oleh legaslatif dan eksekutif. 

Petugas security di DPRD Riau belum gajian Jumat (15/7/2022).

Pernyataan itu diungkapkan Joni Irwan menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan kabar anggota Dewan Riau 'plesiran' ke Amerika dan Eropa.

"Karena dianggarkan, artinya sudah disepakati antara eksekutif dan legislatif," kata Joni Irwan, kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).

Joni Irwan juga menegaskan, keberangkatan anggota DPRD Riau itu sudah melalui mekanisme dan aturan. Proses izin keberangkatan anggota DPRD Riau itu sudah sesuai perizinan.

"Mereka-mereka berangkat itu juga melalui mekanisme, artinya proses perizinan pun tidak semata-mata izin tapi ada yang melalui Kemendagri, Setneg, Kemenlu. Pemberangkatan mereka anggota dewan ini kan memang sudah ada diatur dengan ketentuan yang disiapkan," kata dia.

Terkait nama-nama yang berangkat yang ramai dan heboh diberitakan di media di Pekanbaru, Joni Irwan tidak membantah. Namun, nama-nama yang disebut tersebut ada yang belum berangkat. 

"Ya. Tidak sekaligus semua. Kalau semua, kosong (kantor) dewan. (Parisman Ikhwan) mungkin belum berangkat," jelas Joni Irwan lagi. 

Sebelumnya diberitakan, dari sumber yang tak ingin disebutkan namanya, menyebutkan ada 10 anggota DPRD Riau dan terbagi dalam dua kelompok. Ada yang berangkat memenuhi undangan New York Institute Finance, Amerika dan ada yang ke New York University and High, Amerika.

Sumber itu juga menyebut, ke New York Institute Finance Amerika, ada lima anggota DPRD Riau. Kelimanya diduga Karmila Sari, Septina Primawati Rusli, Arnita Sari, Syamsurizal dan Syahroni Tua. Undangan itu dikabarkan mulai tanggal 11 Juli sampai 19 Juli 2022.

Kemudian ke New York University and High Amerika ada lima anggota DPRD Riau. Rombongan ini diduga yaitu Parisman Ikhwan, Sunaryo, Yuyun, Sugeng dan Sofyan Siroj. Namun, Parisman Ikhwan mengikuti rapat paripurna.

Masyarakat dan wartawan mempertanyakan apa untungnya keluar negeri meninjau lembaga pendidikan luar negeri? Sementara di Pekanbaru dan Riau sistem Zonasi Pendidikan penerimaan siswa baru di Kota Pekanbaru menimbulkan polemik yang pelik dan banyak merugikan anak didik dan orang tua. Masih lumayan sistem ranking dulunya dengan menyediakan 3 sekolah pilihan 1, 2, dan 3. Kalau nilai anak tak sampai memilih sekolah 1, atau 2, masih diterima di sekolah pilihan 3. Tapi sistem zonasi sekarang banyak dikritik merugikan murid dan mengecewakan orangtua. (azf)