Pengusaha Ikan di Bintan Kesal Pemberitaan Tanpa Fakta yang Jelas

Selasa, 16 Agustus 2022 - 20:30:12 WIB

Pengusaha ikan di Bintan, Akok Kawal.

Bintan, Detak Indonesia--Salah satu pengusaha ikan Dikawal Akok merasa kesal dengan adanya pemberitaan salah satu media langsung memberitakan terkait masalah solar, 13 Agustus 2022 lalu dengan narasi "Diduga Mafia Solar Bersubsidi di Bintan, Diminta kepada Kapolres Tangkap Pengusaha Akok."

Menurut pengusaha Akok Kawal media tersebut memberitakan tidak sesuai dengan fakta dan data. Menurut Akok dia membeli minyak sesuai dengan rekomendasi pembelian minyak solar gas dan oli dan Akok bisa membuktikannya kepada media tersebut. 

"Terkait pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan GT kapal padahal kapal kami rata-rata 30 GT ke bawah ada 16 GT 20 GT dari pemberitaan tersebut kayaknya kita kebal hukum padahal kita sebagai pengusaha taati hukum dan peraturan yang ada," jelas Akok. 

Lanjut Akok lagi usaha disini sangat terbuka dan membantu nelayan dan kerjasama mensejahterakan para nelayan dan dia utamakan khususnya para nelayan kecil, harus jalan kalau kurang percaya panggil saja para nelayan kesini untuk membuktikan.

Saat ditanya ke pengusaha ketika si awak media datang apakah ada konfirmasi sebelum pemberitaan itu terbit, pengusaha mengatakan mereka tidak ada konfirmasi bahkan saat itu Akok mengaku difoto dia tidak tau, setelah pemberitaan terbit baru mereka datang dan bertanya dengan tujuan minyak tidak boleh diangkut pakai drum harus pakai tangki dan saat Akok memberikan keterangan setelah diterbitkan beritanya tidak sesuai dengan keterangan yang Akok berikan. 

"Kalau kami angkat pakai lori itu semua 21 drum dan itu semua minyak bersubsidi sesuai rekomendasinya dan minyak tersebut kita peruntukkan untuk nelayan-nelayan kecil mancing tongkol dan lain-lain sementara kita di sini penampungan ikan dikawal," tuturnya.

Sementara itu Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) David Andriadi saat dikonfirmasi  Detak Indonesia.co.id Selasa (16/8/2022) mengatakan pihaknya minta kepada media tersebut untuk membuktikan apa yang sudah di beritakan sesuai dengan data, fakta pertama saat  harus memberitakan harus ada sumbernya jangan asal memberitakan.

"Kami dari Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia 400 orang siap membantu pengusaha Akok kawal," jelasnya. 

"Mengingat pada masa covid-19 dua tahun yang lalu pengusaha Akok banyak membantu para nelayan 800 sampai 1.500 paket sembako untuk para nelayan. Dan kami para nelayan meminta klarifikasi atas pemberitaan tersebut," tuturnya. (her)