28 Tahun Lamanya Kami Menantimu Putraku, dan Kamu Pergi untuk Selamanya Ayah dan Ibu Sangat Menderita 

Ahad, 28 Agustus 2022 - 23:01:09 WIB

RSU Bina Kasih Kota Medan tempat Yosia Geovano Manalu terakhir dirawat inap di ruang ICU selama tiga hari Selasa (23/8/2022) pukul 01.30 WIB sampai Kamis (25/8/2022) pukul 02.00 WIB meninggal dunia Jumat (26/8/2022). (Saritua Manalu/Detak Indonesia.co.id)

Berastagi, Detak Indonesia--Saat itu kamu datang di kehidupan kami, kami sangat bahagia bersama Ibumu setulus hati mengasihi dan menyayangimu,  hidup ini rasanya berbunga-bunga, indah dan bahagia karena kehadiran dirimu, ibumu merawatmu dengan sangat baik. 

Tante-tantemu memberikan keperluanmu semuanya kebutuhanmu terpenuhi, semua kasih sayang yang tulus kami tuangkan kepadamu, perhatian yang pengasih telah kau terima dari sanak keluarga ibumu,terlihat dari raut wajahmu kamu senang sekali karena tidak ada kekurangan apapun, kakak-kakak sepupu dari Ibumu sangat menyayangimu semua bergantian memangkumu Ayah memberi Nama untukmu Yosia, yang artinya seorang laki-laki pemberani, kakak sepupumu dari mamakmu bernama Gresia memberikan nama untukmu Geovano, maka nama lengkapmu: Yosia Geovano Manalu. 

Di Akte Lahir Nama: Yosia Geovano Manalu,  Nama Ayah Saritua Manalu. Nama Ibu Dosni Br Sihombing, alamat rumah kita Gang Sibayak, Dusun II, Desa Rumah Berastagi, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Tidak lama kemudian kamu sakit entah apa penyebabnya, kami sangat khawatir kita mendatangi Klinik Mandiri kamu dikatakan hanya masuk angin dan dikasih obat kita pulang ke rumah dan kamu menangis dan menangis ayah dan mamakmu sangat khawatir, mamak memanggil Itomu bidan di Gang Sibayak beliau juga memberimu obat, tapi kamu terus menangis, kita mendatangi RSU Yoreskita dikatakan dokter anak tidak masuk dan disarankan ke RSU Efarina, kamu dirawat di Ruang ICU anak selama dua hari dan dirujuk ke RSU Bina Kasih Kota Medan kamu masuk ke Ruang ICU Anak selama tiga hari, kondisimu saat itu sudah mulai membaik kami sangat senang.

Kamis (25/8/2022) pukul 11.00 tiba-tiba kondisimu drop pihak medis berusaha menolongmu dengan cara mereka ayah dan mamakmu sangat khawatir, mamakmu memanggil-manggil namamu kamu berupaya membuka matamu sampai empat kali, 
Ibumu menciummu sambil menangis, menurut dokter kamu harus dipasang alat ke paru-parumu tapi resikonya sangat tinggi dengan berat hati Ayah menandatangani surat tersebut sambil meneteskan air mata, tapi dokter tidak berhasil dikarenakan kondisimu kesehatanmu semakin memburuk pukul 02.00 WIB kamu dikatakan telah tiada.

Kami sangat tertekan ibumu menangis dan terus memanggil-manggil nama Yosia anakku bangunlah terus berulang-ulang. 28 Tahun lamanya kami menunggumu dalam sekejap kamu pergi untuk selamanya hati kami pedih..hidup ini rasanya mau mati saja... dokter dan tim medis ikut menangis karena tangisan ibumu, sebelumnya Ayah sudah berikrar dalam hati akan merawat dan mendidikmu dengan baik, kami sudah berjuang supaya kamu bisa sembuh. 

Kami sangat menyayangi dirimu, tapi apalah daya nasibku berkata lain semuanya sia-sia, terus terang kondisi Ayah dan Ibumu saat ini belum stabil, aku sangat menyesakan kenapa harus membawamu berobat ke dokter, karena aku mendengar informasi ada obat tradisional yang bagus yang bisa mengobati mu.

Pukul 03.00 WIB disaat itu juga kami membawa jenazahmu pulang ke rumah kita di Berastagi Jumat (26/8/2022) jenazahmu dimakamkan.

Aku menyesali tindakan kami dan Ibumu karena kepergianmu, selama 28 tahun lamanya kami menjalin rumah tangga kami bahagia kami tidak pernah saling menyalahkan, kami tidak mengeluh biarpun kami saat itu belum memiliki anak, setelah 28 tahun kami menanti kamu ada kami sangat bahagia, kamu lahir Selasa 02 Agustus 2022 Kamis 26 Agustus 2022 kamu pergi diusia 23 hari, selama lima hari kamu sakit kamu menderita... kamu meninggalkan kami, hatiku dan ibumu sangat pedih...Kami sangat menderita.. Aku malu rasanya keluar dari Rumah ini..(Stm)