Presiden Instruksikan Kapolri Investigasi Kerusuhan Sepakbola yang Tewaskan 129 Orang

Ahad, 02 Oktober 2022 - 15:45:17 WIB

Peristiwa kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur mengakibatkan 129 orang tewas, dua yang tewas di antaranya polisi, selebihnya suporter Arema FC, Sabtu (1/10/2022). (ist)

Jakarta, Detak Indonesia--Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo menginstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus terkait kematian 129 orang dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Presiden juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 dan evaluasi sampai prosedur pengamanan dilakukan. 

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan Saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di tanah air jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan Indonesia harus terus kita jaga bersama," tegas Presiden Joko Widodo. 

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas tragedi sepakbola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur tersebut. Presiden juga telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jatim untuk memantau pelayanan medis sebagian korban yang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik. 

Mobil Polisi turut dirusak

Kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosesur tentang penyelenggara.

Seperti, Sabtu (1/10/2022), suporter telah mengalahkan Arema FC kalah dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Insiden maut tersebut hingga 127 orang.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan detik-detik telah terjadi. Insiden maut itu terjadi usai pertandingan Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022). Arema kalah 2-3 dari Persebaya dalam pertandingan tersebut.

"Terkait dengan proses pertandingan tidak ada masalah, semuanya. Masalah yang terjadi pada saat setelah selesai, melihat kekecewaan dari para penonton yang pernah kalah tim kesayangannya tidak pernah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Ahad (2/10/2022).

Penyebab Tewasnya 127 Suporter

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Nico menyebut karena para pendukung kecewa kalah, mereka lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.

"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan persiapan agar mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," jelasnya.

Ditambahkan dalam proses pencegahan suporter turun ke lapangan, polisi lalu menembakkan gas air mata karena para suporter anarkis. Aremania, kata Nico, menyerang petugas kepolisian hingga kerusakan fasilitas stadion.

Lalu mereka pergi di satu titik, di pintu keluar yaitu jika salah pintu 10.. kemudian muncul di tempat. kemudian juga dilakukan ke beberapa rumah sakit," ujarnya.

Dua anggota polisi turut jadi korban tewas di Stadion Kanjuruhan. Kapolda Jatim Nico menjelaskan itu adalah 127 orang. Dua di antaranya anggota polisi dan 125 orang suporter Arema.

"Yang meninggal di stadion ada 34 kemudian yang lain meninggal di rumah sakit pada saat upaya pertolongan," katanya.

Tak hanya itu, ada 180 korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit. Ada juga 13 mobil yang disebut dirusak massa suporter Arema.

"Kemudian masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," jelasnya. (*/di)