Capaian Kinerja Kanwil DJBC Riau 2022 Melebihi Target

Jumat, 07 Oktober 2022 - 16:02:24 WIB

Kabid Pabean Kanwil Bea Cukai Riau Isja Bewerman menyampaikan capaian kinerja Kanwil DJBC Riau 2022 yang melebihi target pada periode Januari-Agustus 2022 sebesar Rp13,177 triliun dari target 2022 sebesar Rp13,172 triliun dengan presentasi realisasi sebe

Pekanbaru, Detak Indonesia--Capaian penerimaan terutama total penerimaan Kantor Wiyayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Riau periode Januari-Agustus 2022 yaitu sebesar Rp13,177 triliun dari target 2022 sebesar Rp13,172 triliun dengan presentasi realisasi sebesar 100,04 persen. 

Penerimaan sebesar Rp13,177 triliun itu dari masing-masing kantor yakni Bea Cukai Dumai Rp12,94 triliun, Bea Cukai Pekanbaru Rp193,72 miliar, Bea Cukai Tembilahan Rp32,77 miliar, dan Bea Cukai Bengkalis Rp3,97 miliar. 

Hal ini disampaikan Kabid Pabean Kanwil Bea Cukai Riau Isja Bewerman dalam acara Media Gathering di Aula Kantor DJBC Riau do Pekanbaru,  Kamis (6/10/2022).

Jika dihitung berdasarkan year on year (YoY) sampai September 2022 menurut Isja, perbandingan penerimaan bea masuk impor 2022 (sampai dengan September) yaitu naik 67,97 persen (2020) sebesar Rp90,02 miliar dan 37,33 persen (2021) sebesar Rp110,10 miliar, dan sampai September 2022 sebesar Rp151,21 miliar. 

Sementara perbandingan jumlah penerimaan bea masuk ekspor 2022 (sampai dengan September) yaitu naik dari sebesar 5.597,53 persen (2020) sebesar Rp228,52 miliar dan 62,75 persen (2021) sebesar Rp8 triliun, dan sampai September 2022 sebesar Rp13,02 triliun. 

Berdasarkan devisa komoditi impor terbesar adalah pupuk mengandung kalium Rp4,51 triliun, minyak petroleum Rp1,88 triliun, pupuk mengandung fosfat Rp783,69 miliar, pupuk mengandung nitrogen Rp480,97 persen, pupuk mengandung nitrogen, fosfat,  dan kalium Rp448 miliar. 

Negara asal impor terbesar adalah Kanada Rp4,42 triliun, Tiongkok Rp2,11 triliun, Singapura Rp1,8 triliun, Malaysia Rp1,7 triliun, dan Mesir Rp365,94 miliar. 

Kemudian berdasarkan devisa,  komoditi ekspor terbesar Indonesia ke luar negeri adalah Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya Rp99,16 triliun, Asam lemak Rp24,41 triliun, Kertas Rp15,54 triliun, minyak petroleum Rp15,06 triliun, pulp kayu kimia, soda atau sulfat Rp9,76 triliun.

Negara tujuan ekspor terbesar pertama adalah Tiongkok sebesar Rp36,25 triliun, Malaysia Rp21,49 triliun, India 18,42 triliun, Belanda Rp16,1 triliun,  dan Amerika Serikat Rp14,01 triliun. 

Melalui Kasi Penindakan BC Riau Sarianto disampaikan juga capaian penindakan totak di periode Januari-September 2022 sebanyak 446 penindakan dengan potensi kerugian negara Rp402,69 miliar. 

Penindakan barang hasil tembakau 11.294.019 batang, penindakan TIS 12.500 gram, penindakan MMEA 4.554,10 liter, penindakan NPP methamphetamine 570.136,1 gram,  dan penindakan NPP ekstasi 22.601 butir. 

Barang kena cukai barang hasil tembakau seperti rokok, minuman mengandung etil alkokol, dan barang etil alkohol. (azf)