Sedang Tidur di Dalam Camp, Pekerja Kontraktor HTI PT AA Dicakar Harimau 

Ahad, 23 Oktober 2022 - 13:16:13 WIB

Pekerja kontraktor HTI PT AA, Adi Saputra (37) yang mengalami luka cakaran harimau di kepalanya (diblur) telah mendapat perawatan tim dokter. (Foto dok. Humas BBKSDA Riau)

Pulau Muda, Detak Indonesia--Telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan Harimau Sumatera (HS) yang mengakibatkan salah satu anggota kontraktor HTI PT Arara Abadi-perusahaan pemegang konsesi izin hutan tanaman industri di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau petak 906 atas nama Adi Saputra (37), yang bersangkutan sebagai kepala rombongan mengalami luka-luka pada bagian kepala karena terkena cakaran Harimau Sumatera. 

Menurut Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan dalam siaran pers,sebelum kejadian tersebut, salah seorang pekerja lapangan Jumat (21/10/2022) melihat mata berwarna merah berada di tempat yang gelap di seputaran camp pekerja. Saat itu pekerja lapangan tersebut tidak mengetahui bahwa mata tersebut adalah mata seekor Harimau Sumatera.

Saat seluruh pekerja sedang tidur, korban terbangun dan melihat ada seekor HS dengan jarak sekitar 2 meter darinya. Karena kaget korban berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya. Akibatnya HS terkejut dan seketika langsung menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk. Saat penyerangan, tangan kiri korban memegang kaki HS dan tangan kanan korban memegang badan (dada) HS sebagai upaya perlawanan. Namun korban sudah terkena cakaran kaki kiri HS di bagian kepala atas.

Petugas BBKSDA Riau memasang perangkap Harimau. 

Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir HS, namun HS tetap tidak pergi dan bahkan masuk ke dalam camp, sehingga seluruh pekerja yang ada berusaha kembali melakukan pengusiran dan akhirnya HS tersebut pergi dan keluar dari camp.

Korban segera dibawa ke klnik perusahhan di Distrik Merawang untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis oleh dokter. Hasil pemeriksaan korban mengalami luka robek di bagian kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.

Selanjutnya pihak perusahaan menghubungi dan melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau atas kejadian tersebut dan seketika langsung menurunkan Tim Balai Besar KSDA Riau dari Resort Kerumutan Utara sebagai Resort terdekat dari TKP untuk melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang camera trap, mengimbau, edukasi dan sosialisasi terkait upaya mitigasi interaksi negatif HS serta kegiatan patroli perlindungan HS agar membangun rasa aman para pekerja kembali.

Langkah lanjutan yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemagang izin konsesi hutan tanaman industri terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya sehingga mengantisipasi kejadian berulang di kemudian hari. (*/rls/di)