Anak Tapir Ditemukan Warga Terperangkap Dalam Lubang

Sabtu, 25 Maret 2023 - 22:50:39 WIB

Anak tapir usia 3 bulan masih menyusui ditemukan warga Kuansing Riau terperangkap di dalam lubang diduga ditinggalkan induknya kini sudah diserahkan ke BBKSDA Riau di Pekanbaru. (Foto Humas BBKSDA Riau)

Talukkuantan, Detak Indonesia--Seekor bayi tapir (Tapirus indicus) telah dievakuasi dari Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dan dibawa ke kandang Transit Satwa Balai Besar KSDA Riau di Pekanbaru.

Adapun kronologi kejadian adalah sebagai berikut :

1. Rabu, 22 Maret 2023 Balai Besar KSDA Riau menerima laporan dari petugas Balai TNTN tentang adanya anak tapir yang ditemukan oleh warga setempat dalam keadaan terperangkap di sebuah lubang. Menurut keterangan warga tersebut, diduga anak tapir ditinggal oleh induknya. Kemudian seorang warga bernama Tompul menyelamatkan dan membawa ke rumahnya untuk dirawat sementara. Setelah  sepekan merawat anak tapir tersebut, kemudian dilaporkan kepada petugas Balai TNTN yang meneruskan informasi tersebut ke Balai Besar KSDA Riau.

 

2. Kamis, 23 Maret 2023, petugas Balai Besar KSDA Riau bersama petugas Balai TNTN mengevakuasi anakan tapir dan membawanya ke Kandang Transit Satwa Balai Besar KSDA Riau di Pekanbaru untuk pemeriksaan medis oleh Tim medis Balai Besar KSDA Riau.

3. Tapir berjenis kelamin betina, dengan usia sekitar 3 bulan, masih menyusui dan kondisi fisik agak kurus namun dalam keadaan sehat dan masih menunjukan tanda-tanda yang normal.

4. Saat ini bayi tapir berada di kandang Transit Satwa Balai Besar KSDA Riau untuk dirawat dan menjalani rehabilitasi secara intens oleh Tim medis sebelum nantinya dinyatakan layak untuk dilepasliarkan.

 

Kepala Balai Besar KSDA Riau melalui Kepala Bidang KSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Gunung Melintang atas upaya penyelamatan bayi tapir yang tertinggal sama induknya.

Perlu disampaikan bahwa tapir menjadi salah satu satwa langka dan dilindungi di Indonesia dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 2008 telah menyatakan bahwa spesies satwa ini terancam punah sehingga diperlukan berbagai upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaannya, terutama dalam hutan-hutan alam yang menjadi habitat aslinya. (rls)