Pemkab Rohul Gelar Potang Bolimau Sambut Ramadhan 1444 H

Rabu, 22 Maret 2023 - 13:19:36 WIB

Potang Bolimau 1444 H dipusatkan di depan Masjid Agung Islamic Center Rohul, Rabu (22/3/2023). (Dok. Diskominfo Rohul)

Pasirpengaraian, Detak Indonesia--Tradisi tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokanhulu (Rohul) menggelar Potang Bolimau, yang biasanya setiap tahun dilaksanakan di tepian Sungai Batang Lubuh.

Dikarenakan faktor cuaca dan banjir, Potang Bolimau 1444 H ini dipusatkan di depan Masjid Agung Islamic Center Rohul, Rabu (22/3/2023).

Prosesi Potang Bolimau diawali dengan mengusapkan air limau di kepala secara bersamaan, mulai dari Bupati Rohul H Sukiman dan Istri yang juga Ketua TP PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Wakil Bupati Rohul H Indra Gunawan dan istri yang juga Ketua GOW Rohul Sri Yulita, Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH dan istri, Kakan Kemenag Rohul H Zulkifli Syarif MPdi dan istri.

 

Kemudian, Prosesi Bolimau dilanjutkan Bupati, Wakil Bupati dan istri dengan mengusapkan air limau kepada anak yatim, Sekda Rohul M Zaki SSTP MSi dan istri yang juga Ketua DWP Rohul Siska Irdanisngsih SH, turut juga dihadiri Dandim 0313/KPR diwakili Danramil 11 Tambusai Kodim 0313/KPR Kapten Inf Lilik Haryono.

Kemudian Pejabat Eselon II, Staf Ahli Bupati Drs H Sariaman MSi, Kadis Kominfo Rohul H Syofwan SSos, Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar MSi, Kadis Sosial P3A Rohul H Damri Poti SSos MAP, Kadis DKPP Rohul Barikun SP, Plt Kaban Kesbangpol Rohul Irvandri SSos MIp, Kadis Pussip Rohul Ir HM Ruslan MSi, Plt Kadis DPMPD Rohul Prasetyo, Kadiskes Rohul Bambang Triono dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Rohul H Sukiman menjelaskan bahwa pelaksanaan Potang Bolimau yang biasa setiap tahun dilaksanakan di tepian Sungai Batang Lubuh, karena dahulunya masjid-masjid berada di tepi sungai.

 

Sukiman menjelaskan kegiatan Potang Bolimau ini merupakan tradisi, di daerah lainnya memang sebutannya berbeda namun pada hakikatnya adalah sama dalam rangka menjaga tradisi pada saat memasuki bulan suci Ramadhan.

Oleh karena itu, Ia berharap tradisi Potang Bolimau ini tradisi budaya yang perlu dilestarikan, ke depannya diharapkan perlu ditingkatkan dan meriah lagi yang kental dengan adat budaya Melayu dan Islami, sehingga bisa menjadi iven daerah dan pariwisata.

Maka, tanpa mengurangi nilai-nilai luhur yang ada pada tradisi potang bolimau, untuk tahun ini karena mengingat kurang bersahabatnya cuaca dan terjadinya banjir di Sungai Batang Lubuh saat ini, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

“Maka kita laksanakan di depan Masjid Agung Islamic Center Kabupaten Rokanhulu yang kita banggakan ini, sekaligus memberikan bantuan kepada anak yatim dan warga korban banjir dengan harapan untuk meringankan saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir,” harapnya.

Ia juga mengajak kepada seluruh umat muslim yang ada di Kabupaten Rokanhulu, mari isi bulan suci Ramadhan 1444 H/ 2023 M dengan melaksanakan ibadah puasa di siang hari dan mengisi amalan di malam Ramadhan seperti tarawih, zikir, tadarus Al Quran dengan ikhlas dan mengharapkan ridha dari Allah SWT.

“Saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tidak melaksanakan puasa, rumah makan di siang hari agar menghormati dan menghargai saudaranya yang melaksanakan Ibadah puasa,” harapnya.

 

Di kesempatan itu, Bupati Sukiman juga menyampaikan dan mengingatkan orang tua agar intens mengawasi anaknya agar terhindar dari penyalahgunaan Narkotika, Pasalnya, warga binaan Lapas Pasir Pengaraian didominasi dari kasus Narkoba.

“Kita sangat prihatin dari lebih kurang 800 WBP, di antaranya 500 orang terlibat kasus narkoba, oleh karena itu kita perlu mengawasi dan melaporkan kepada yang berwajib, supaya hari demi hari dapat mencegah narkoba masuk ke daerah kita,” imbau Sukiman.

Untuk diketahui, Bolimau atau dalam bahasa Rokanhulu Pasirpengaraian yang dikenal Balimau merupakan tradisi adat bernuansakan nilai-nilai islami yang masih eksis dipertahankan di Negeri Seribu Suluk.

Bolimau secara hukum islam bukanlah sesuatu yang wajib atau sunat untuk dilakukan, kegiatan ini hanya bersifat tradisi yang dilaksanakan secara rutin turun temurun setiap tahun menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.

 

Penamaan Bolimau pun mempunyai istilah yang berbeda antara satu tempat atau daerah dengan tempat atau daerah lainnya. ada Bulimau kasai di Kampar, potang mogang di Pekanbaru, sedangkan di Kabupaten Rokanhulu saja, sekurangnya ada tiga istilah, belimau saja disebut di Kepenuhan, Belimau Cano di Ujung Batu sementara di Pasirpengaraian dan sekitar disebut Potang bolimau.

Dalam pelaksanaannya, Bolimau sendiri adalah mengusap kepala di darat atau di sungai sambil mandi dengan air limau diiringi dengan kata-kata pujian dan shalawat.

Sementara, air limau itu sendiri adalah, air yang terdiri dari berbagai macam jeruk dicampur dengan dedaunan harum, seperti arai pinang, serai wangi, daun pandan wangi dan daun harum lainnya dan ada yang menyebut dengan bunga rampai.

Air limau atau air jeruk ini, adalah, sebagai lambang untuk membersihkan diri untuk memasuki bulan yang suci, karena pada waktu itu belum adanya sampo dan sabun serta wewangian seperti sekarang ini.

 

Momen Potang Bolimau yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan puasa atau Ramadhan pada prinsipnya tidak hanya membersihkan diri melainkan juga lingkungan masjid dan sekitarnya yang akan dipakai untuk beribadah di malam hari.

Untuk itu, perlunya dijaga nilai-nilai tradisi potang bolimau ini, jangan sampai tergerus oleh perkembangan zaman dan ke depan perlu dikemas untuk di jadikan sebagai iven wisata daerah. (galeri/ary)