Ricuh, Pertemuan Petani Sawit Koto Gasip Siak Vs PT DSI, Nyaris Baku Hantam !

Jumat, 23 Juni 2023 - 10:47:29 WIB

Ricuh Pertemuan Petani sawit Kecamatan Koto Gasip Siak dengan utusan PT DSI di Kantor Koto Gasip Jumat (23/6/2023). Petani sawit Khrisna nyaris memukul utusan PT DSI pakai sendal, dilerai Kanit Polsek Koto Gasip. (Aznil Fajri/DetakIndonesia.co.id)

Koto Gasip Siak, Detak Indonesia--Pertemuan di Ruang Mambang Linau Kantor Camat Koto Gasip yang digagas oleh pejabat di Kantor Kecamatan Koto Gasip Kabupaten Siak, Riau antara petani sawit Koto Gasip dengan utusan pihak PT Duta Swakarya Indah (PT DSI) berlangsung ricuh dan nyaris terjadi baku hantam Jumat, (23/6/2023).

Pertemuan belum dimulai, masih berkumpul di Ruang Mambang Linau di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Koto Gasip, tiba-tiba salah seorang petani sawit Koto Gasip Khrisna sontak bangkit dari duduknya dan menunjuk berteriak ke arah utusan PT DSI bilang pihak utusan PT DSI yang hadir maling buah sawitnya 5 ton.

Pekerja PT DSI masuk ke kebun sawit warga Koto Gasip Siak akan memanen sawit warga beberapa waktu lalu.

 

Khrisnamurti berjalan mendekati utusan PT DSI dan membuka sendalnya nyaris memukulkan sendalnya ke wajah pihak PT DSI. Untung saja dilerai oleh salah seorang Kanit di Mapolsek Koto Gasip yang hadir sebelum pertemuan dimulai.

Puluhan petani sawit Koto Gasip rombongan Khrisna, Adrian Suparmin, dkk hadir di pertemuan ini dan marah besar karena pihak pekerja utusan PT DSI beberapa hari sebelumnya masuk ke kebun sawit warga, mengambil memanen TBS sawit warga petani Koto Gasip di kebun sawit petani menggunakan traktor mini zonder merek Quick.

Petani sawit Khrisna naik pitam dan marah berusaha menyerang utusan PT DSI dilerai personel Polsek Koto Gasip Jumat (23/6/2023).

 

Hal serupa juga beberapa waktu lalu pekerja PT DSI juga memanen TBS sawit milik M Dasrin Nst di Kecamatan Dayun, Siak. Keresahan petani sawit yang memiliki SKT, SKGR, SHM saat ini meluas di Kabupaten Siak Riau. Keresahan terjadi di tiga kecamatan yakni Koto Gasip, Dayun, Mempura.

"Maling kalian, pulangkan dulu buah sawit aku 5 ton yang kalian curi kemarin. Pokoknya pulangkan dulu buah sawit aku itu sebelum pertemuan ini dimulai. Masalahnya masih berproses di Pengadilan Siak kok, kenapa kalian curian buah sawit aku. Pokoknya sekarang kau pulang sawit aku yang curi kemarin," teriak keras Khrisna di ruang pertemuan sambil mendatangi utusan PT DSI dan nyaris memukulnya.

 

Petugas Kepolisian dari Mapolsek Koto Gasip Siak sigap mengatasi kegaduhan ini dan melerai jangan sampai terjadi baku hantam yang sempat menegangkan dari awal sebelum pertemuan berlangsung.

Dari pantauan di ruang pertemuan ini, utusan PT DSI lari menyelamatkan diri keluar dari ruang pertemuan Kantor Camat Koto Gasip. Beberapa utusan PT DSI menunggu di ruang masuk kantor camat tersebut, jauh dari ruang pertemuan yang dipenuhi puluhan warga petani sawit Koto Gasip.

 

Pertemuan ini diadakan bertujuan untuk membahas masalah pekerja utusan PT DSI yang memanen sawit petani Koto Gasip yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Petani Koto Gasip sudah naik pitam apa dasar PT DSI memanen sawit milik warga. Izin HGU dari BPN Riau tidak ada. Tata batas kebun sawitnya tidak ada. PT DSI tak ada menanam sawit di situ, alih-alih seenaknya memanen sawit warga. Apa dasarnya? Demikian pertanyaan warga petani sawit Koto Gasip Siak.

Saat berita ini terbit, pertemuan masih berlangsung. (azf)