Jokowi Bilang Sodetan Ciliwung Mangkrak, Anies Baswedan Bantah Mangkrak !

Senin, 31 Juli 2023 - 11:26:16 WIB

Joko Widodo (kiri), Anies Rasyid Baswedan (kanan).

Jakarta, Detak Indonesia -- Presiden Joko Widodo  mengungkapkan alasan Sodetan Ciliwung mangkrak. Salah satunya karena Pemprov DKI Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan tak membebaskan lahan yang diperlukan, sebagaimana dilansir cnnindonesia.com, Senin 31 Juli 2023 saat Jokowi meresmikan sodetan Ciliwung.

Namun hal ini dibantah keras oleh Anis Baswedan saat diwawancara khusus Andy F Noya di MetroTv. Andy F Noya menegaskan dengan pemikiran seperti ini orang kemudian melihat Anda (Anies, red) nggak melakukan apa-apa. Anda mendiamkan aja semua itu, kata Andy kepada Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu Anies Baswedan menegaskan, saat dia awal bertugas 2017 sebagai Gubernur DKI Jakarta, status sodetan Ciliwung ini mandeg. Proyek itu tidak ada statusnya, berhenti.

 

"Nggak juga kalau itu. Misalnya sebagai contoh ya, program-program yang sudah berjalan dari sebelum saya nih contoh sodetan Ciliwung yang sering dibahas. Itu malah kita yang melaksanakan. Jadi sodetan Ciliwung itu mandeg bertahun-tahun. Ketika Saya mulai bertugas di 2017 proyek itu nggak ada statusnya. Berhenti. Kemudian Saya datang ke kampung Bidara China. Pada waktu itu semua bilang jangan Pak datang ke sana warga itu marah sama Pemprov. Ndak Saya mau datang ketemu. Saya datang jam sepuluh malam, hanya berdua Saya dengan satu orang staf ketemu dengan seluruh warga di sana. Weiii...marah semua warga itu sama Pemerintah, a, b, c, d, e, f, g. Saya bilang saya ke sini mau bicara solusi. Percaya kita bicara satu-satu sampai akhirnya proses pengukuran tanah bisa dilakukan, sampai akhirnya proses pembebasan lahan bisa dilakukan," tegas Anies.

Menurut Anies itu terjadi. Ketika dia bertugas dan bicara dengan warga, Anies mendatangi warga. Sebelumnya kata Anies, kalau lurah datang camat datang disambut pakai parang, boleh dicek itu.

 

"Dan ketika Saya datang mereka nggak sambut dengan parang. Mereka terima gubernur mau datang ketemu. Saya nggak bawa aparat sama sekali. Proses itu kemudian berjalan. Dari situlah kemudian mulai pembangunan itu bisa dilaksanakan. Bahkan ada gugatan-gugatan di pengadilan yang kemudian Saya sampaikan kita nggak usah banding. Itu bukan hanya kasus di sini. Beberapa kasus lain nggak usah banding. Supaya proyek-proyek kita bisa jalan," jelas Anies.

"Ketika Saya selesai bertugas di bulan Oktober 2022, sodetan Ciliwung sudah selesai 50 persen. Itu fakta. Nggak mungkin bisa sodetan Ciliwung selesai 50 persen kalau nggak ada pembebasan lahan, nggak ada proses bicara dengan warga, tidak ada proses pengukuran. Itu semua dikerjakan. Nah, inikan jenis pekerjaan sunyi. Pekerjaan yang ramai itu kan peresmian. Ini pekerjaan-pekerjaan yang tidak terlihat. Itu dikerjakan. Itu Bandung Bondowoso bisa begitu," tegas Anies Baswedan.

Jokowi pada acara peresmian Sodetan Ciliwung Senin 31 Juli 2023, mengatakan proyek pengendalian banjir ini sangat bergantung dengan pembebasan lahan. Proyek ini kembali berjalan setelah Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Heru Budi Hartono membebaskan lahan.

 

"Saat itu kegiatan pengeboran berhenti karena pembebasan tanahnya tidak diselesaikan oleh Pemprov DKI. Sekarang rampung dan juga selesai," kata Jokowi di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).

Jokowi mengatakan Sodetan Ciliwung ini juga berhasil diselesaikan karena kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR bersama-sama menuntaskan proyek ini.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan upaya penanganan banjir Jakarta belum selesai. Saat ini, pemerintah baru menyelesaikan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Bogor.

Selain itu, pemerintah melakukan normalisasi sungai Ciliwung dan membangun Banjir Kanal Timur. Pemerintah juga baru menuntaskan Sodetan Ciliwung.

 

"Itu pun baru mengurangi banjir kurang lebih 62 persen. Sudah dikerjakan kira-kira 11 tahun yang lalu. Mengeluarkan biaya Rp1,15 triliun sepanjang 1,2 kilometer, dua terowongan, dan bisa mengurangi banjir di enam kelurahan," jelas Jokowi.

"Saya minta Pak Menteri PUPR, Pak Gubernur, sama-sama selesaikan ini termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir melintasi DKI Jakarta juga harus normalisasi," tegasnya.

Sebelumnya, Sodetan Ciliwung menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Jokowi untuk mengatasi banjir Jakarta. Ia memulai proyek itu pada 2013 saat memimpin DKI Jakarta.

Proyek berlanjut di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, pengerjaan Sodetan Ciliwung dicap tak berlanjut saat Anies Baswedan menjabat. Namun hal ini telah dibantah tegas oleh Anies Baswedan bahwa proyek sodetan Ciliwung di era dia memerintah sudah berjalan 50 persen. (tim)