Satu Pekerja Pabrik Kelapa Sawit Meninggal Tersiram Air Rebusan TBS Sawit

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 10:03:14 WIB

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Imron Rosyadi.

Rengat, Detak Indonesia--Dua pekerja pabrik kelapa sawit (PKS) PT Persada Agro Sawit (PAS) di Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, tersiram air rebusan mendidih tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Insiden fatal tersebut terjadi pada Rabu dini hari (16/8/2023) sekitar pukul 03.00. Akibatnya korban mengalami luka bakar pada bagian lengan kanan dan leher.

Kedua pekerja yang naas itu adalah M Firmansyah Panjaitan bersama rekannya Helper Boiler Robby Rahmansyah. Mereka mengalami luka bakar yang cukup parah dan serius.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau Imron Rosyadi menjelaskan, kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Indrasari Rengat sebelum akhirnya dirujuk ke RS Syafira Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif. Salah satu pekerja atas nama M Firmansyah Panjaitan akhirnya meninggal dunia.

 

"Korban atas nama M Firmansyah Panjaitan, meninggal dunia di RS Syafira tadi siang," kata Imron, Jumat (18/8/2023).

Dijelaskan, awalnya korban Robbi Rahmansyah membuka pintu bagian atas Sterilizer 01, dengan posisi Sterillizer masih bertekanan sekitar 0,7 bar. Pada saat pintu terbuka tiba-tiba katup boiler meledak dan uap panas dari Sterillizer Nomor 1 menyembur hingga mengenai kedua korban.

"Posisi korban M Firmansyah Panjaitan berada di belakang pintu stelizer 1 yang mengakibatkan diringa tersembur uap atau minyak panas dan terpental sehingga mengalami cidera luka bakar 54 persen. Sedangkan korban Robbi Rahmansyah  yang membuka pintu mengalami cidera luka bakar 12 persen," jelas Imron.

Kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Indrasari Inhu dan dirujuk ke RS Syafira Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif.

 

Atas kejadian itu, Tim Pengawas Ketenagakerjaa Disnakertrans Riau melakukan investigasi langsung di lokasi kejadian. Dari hasil investigasi sementara, kecelakaan kerja itu terjadi di Departemen Proses.

"Kita sudah turunkan tim untuk menginvestigasi. Tapi kita belum bisa menyimpulkan. Karena kita masih menunggu hasil laporan lengkap dulu," tambah Imron Rosyadi.

Hasil investigasi tersebut akan menjadi tolak ukur tindakan apa yang akan diambil oleh Disnakertrans Riau. Hal ini juga sebagai bentuk evaluasi untuk mencegah kecelakaan yang sama terulang di masa yang akan datang.

"Kami tentu berharap kecelakaan kerja ini tidak terjadi. Karena itu dari hasil investigasi tindakan apa yang kita lakukan," jelas Imron. (dan/azf/tim)