Mantan Presiden AS Donald Trump Tak Jadi Ditahan dengan Jaminan 200.000 Dolar AS

Jumat, 25 Agustus 2023 - 11:43:40 WIB

Donald Trump

Georgia, Detak Indonesia- 
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerahkan diri ke Fulton Country, Georgia. Trump pun langsung diproses dalam kasus Pemilu AS.

Sebagaimana dilansir CNN, Jumat (25/8/2023), Trump ditahan di penjara Fulton Country. Dia ditahan bersama 18 terdakwa lainnya. Trump tercatat memiliki tinggi 6 kaki 3 inci dan berat 215 pon (96 kilogram). Dia juga tercatat memiliki mata biru dengan rambut pirang.

Penahanan ini dikonfirmasi langsung oleh Sheriff Fulton County Pat Labat. Dia mengatakan seluruh 19 terdakwa dalam kasus subversi pemilu Georgia akan menjalani proses yang sama seperti terdakwa kriminal lainnya di wilayah tersebut.

"Termasuk pengambilan sidik jari dan pengambilan foto," ucapnya.

 

Namun, anggota tim Trump mengatakan kepada CNN hari ini bahwa mereka masih tidak yakin apakah mantan presiden tersebut akan difoto. Seperti beberapa dari 18 terdakwa lainnya yang telah menyerahkan diri di penjara, proses Trump melalui fasilitas tersebut kemungkinan akan selesai dengan cepat. Alasannya mantan presiden tersebut dan pengacaranya menegosiasikan perjanjian obligasi persetujuannya pada hari Kamis.

Sebagai bagian dari perintah tersebut, Trump menyetujui jaminan sebesar $200.000 dan persyaratan pembebasan lainnya. Termasuk tidak menggunakan media sosial untuk mengintimidasi terdakwa dan saksi dalam kasus tersebut. Dengan jaminan 200.000 dolar AS itu Donald Trump tak jadi ditahan.

Kasus Pemilu AS

Seperti diketahui, Trump dan 18 orang sebelumnya didakwa melakukan upaya kriminal untuk ikut campur pemilihan presiden di Georgia. Trump dituding melakukan konspirasi tindakan kriminal untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020 di negara bagian tersebut.

Kasus ini bermula dari panggilan telepon pada 2 Januari 2021, di mana Trump mendesak pejabat tinggi urusan pemilu di Georgia, Brad Raffensperger, untuk menemukan surat suara yang cukup, agar Trump dapat membalikkan kekalahannya yang tipis di negara bagian tersebut.

 

Raffensperger menolak untuk melakukan itu. Empat hari kemudian, pada 6 Januari 2021, dan dua pekan sebelum Trump melepaskan jabatannya, para pendukungnya menyerbu Gedung Kongres AS. Serbuan itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah anggota parlemen mengesahkan kemenangan Joe Biden. (*/di)