CHEVRON Kena sakit 'encok'

China, India Tinggi Terapkan Pajak Import Kelapa Sawit Indonesia

Di Baca : 2025 Kali
Foto istimewa

Pekanbaru, Detak Indonesia-- China, India hingga Maret 2019 ini masih tinggi menerapkan pajak kelapa sawit Indonesia, di dalam negeri negara tersebut yakni sebesar 50 persen.

Sementara Negara India sudah menurunkan pajak import kelapa sawit dari 50 persen menjadi 40 persen tapi itupun hanya untuk negara Malaysia, tidak berlaku puntuk Indonesia.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom dalam jumpa pers di kantor BPS Riau di Pekanbaru, Jumat (1/3/2019).

Menurutnya, seharusnya India juga memperlakukan sama untuk Indonesia, kenapa harus beda. Oleh sebab itu diharapkan Menteri Perdagangan RI perlu mengadakan pembicaraan dengan Pemerintah India.

Saat ini alasan negara Eropa mempermasalahkan ekpor kelapa sawit Indonesia terkait masalah lingkungan dan memperkerjakan anak di bawah umur. Sementara China mereka kini mulai menanam bunga matahari sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng untuk menyaingi kelapa sawit Indonesia

Kepala BPS Riau Ir Adel Gultom juga merilis nilai ekspor migas Indonesia menurutnya Chevron kini ibarat orang tua kena 'sakit encok'. Artinya produksi migasnya terus menurun karena  cadangan migas di perut bumi juga berkurang.

Dia merilis perkembangan ekspor dan impor Provinsi Riau Januari 2019. Dimana Nilai ekspor Riau Januari 2019 sebesar US$ 988.89 juta, 
mengalami penurunan 16,47 persen dibanding ekspor  Desember 2018. Demikian juga ekspor nonmigas Januari 2019 sebesar US$ 947.96 juta, mengalami penurunan 3,98 persen dibanding ekspor nonmigas Desember 2018. Kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 7,13 persen.

Secara Y on Y nilai ekspor Riau Januari 2019 menurun sebesar 28,72 persen dibanding ekspor Riau Januari 2018 yang mencapai US$ 1.39 miliar. Demikian juga ekspor nonmigas menurun sebesar 17,73 persen dibanding ekspor nonmigas 
Januari 2018 yang mencapai US$ 1.15 miliar.

Nilai impor Riau Januari 2019 sebesar US$ 142.42 juta, mengalami kenaikan sebesar 24,14 persen dibanding impor Desember 2018. Demikian juga impor nonmigas Januari 2019 sebesar US$ 118.76 juta, mengalami kenaikan sebesar 9,75 persen dibanding impor nonmigas Desember 2018. Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 0,95 persen.

Secara Y on Y nilai impor Riau Januari 2019 mengalami kenaikan sebesar 4,18 persen dibanding impor Riau Januari 2018 yang mencapai US$ 136.71 juta. Sebaliknya impor nonmigas menurun sebesar 9,29 persen dibanding impor nonmigas Januari 2018 yang mencapai US$ 130.93 juta. Neraca Perdagangan Riau bulan Januari 2019 surplus sebesar 
US$ 846.47 juta.

Ekspor Provinsi Riau Januari 2019 sebesar US$ 988.89 Juta (turun 16,47 persen). Impor sebesar 
US$ 142.42 Juta (naik 24,14 persen).(azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar