Lulusan SMK Menyumbang Pengangguran Tertinggi

Pengangguran di Riau Termasuk Tertinggi

Di Baca : 1402 Kali
Pertemuan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom dengan sejumlah perwakilan instansi Kantor BPS Riau Jalan Pattimura Pekanbaru Senin (6/5/2019) membahas pertumbuhan ekonomi Riau Triwulan I 2019 dan masalah ketenagakerjaan.

Pekanbaru, Detak Indonesia--Pengangguran di Riau termasuk tertinggi di Indonesia yakni 5,57 persen. Dikatakan penganggurannya rendah bila angkanya di bawah 5 persen.

Demikian ditegaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom dalam pertemuan membahas pertumbuhan ekonomi Riau Triwulan I 2019 dan masalah ketenagakerjaan, Senin (6/5/2019).

Menurut Ir Aden Gultom yang juga hadir pejabat Bank Indonesia (BI) Pekenbaru, Bulog Pekanbaru, Dinas Perdagangan, dan lain-lain, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyumbang pengangguran tertinggi di Riau yakni 9,19 persen. Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, Tingkat Pengangguran Tetap (TPT) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,19 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada SMA sebesar 8,29 persen.

Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan  rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,18 persen.

Keadaan ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2019, angkatan kerja Provinsi Riau pada Februari 2019 sebanyak 3,30 juta orang, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding Februari 2018. 

Penduduk bekerja di Provinsi Riau pada Februari 2019 sebanyak 3,11 juta orang naik 5 ribu orang dari Februari 2018. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2019 sebesar 68,26 persen, mengalami penurunan sebesar 1,81 persen poin dibanding Februari 2018.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2019 sebesar 5,57 persen (183,7 ribu orang), mengalami penurunan sebesar 0,15 persen poin dibanding Februari 2018.

Selama setahun terakhir, Kategori Lapangan Pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Industri Pengolahan (1,43 persen poin), 
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (1,08 persen poin), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (0,75 persen poin).

Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Perdagangan (2,25 persen poin) dan Administrasi Pemerintahan (1,46 persen poin).

Dari 3,11 juta orang yang bekerja, sebanyak 1,53 juta orang (49,08 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 1,58 juta orang (50,92 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Pada Februari 2019, persentase tertinggi pekerja menurut jam kerja adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) yaitu sebesar 66,59 persen. Sementara itu, terdapat 33,41 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu). 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2019 sebesar 5,57 persen, turun dari 5,72 persen pada Februari 2018..(azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar