AKIBAT HARGA TIKET NAIK, PENUMPANG BERKURANG

Bandara SSK II Pekanbaru Rugi Rp3 Miliar per Bulan

Di Baca : 4741 Kali
General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru mengalami kerugian Rp3 miliar setiap bulan akibat harga tiket pesawat naik dan penumpang pesawat berkurang. Total kerugian atau potential loss selama empat bulan diterapkannya harga tiket pesawat naik itu sejak Januari 2019 adalah Rp12 miliar.

Demikian dikatakan General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait kepada wartawan usai jumpa pers masalah penangkapan 172 gigi taring beruang madu di Kantor Karantina Pertanian Pekanbaru di Jalan Pattimura, Selasa (8/5/2019).

Menurut Jaya Tahoma Sirait, penurunan penumpang pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru sejak awal 2019 hingga Mei 2019 ini sudah mencapai 28 persen, dari sisi pendapatan juga sangat terasa ada potential loss yang besar. 

"Kami berharap harga tiket menjelang angkutan Idul Fitri 1440 H ini setidak-tidaknya bisa kembali normal ataupun memang naik tentu kita berharap apa yang disampaikan oleh Pemerintah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, itu bisa segera ditindaklanjuti oleh maskapai penerbangan," harap GM PT Angkasa Pura II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait.

Menurutnya, memang PT Angkasa Pura II dalam posisi sebagai penyelenggara bandara tidak bisa memiliki kewenangan dan kekuatan untuk menekan harga tiket. "kami hanya bisa mengimbau para maskapai," tambah Jaya Tahoma Sirait.

Penyebab kenaikan harga tiket pesawat di Pekanbaru diakui Jaya Tahoma pihaknya masih bingung. Tetapi menurut Jaya Tahoma penyebab kenaikan itu kata mereka akibat bahan bakar pesawat Avtur. Avtur sendiri dibandingkan harga di luar negeri relatif sama. Selama tak ada penurunan harga tiket pesawat menjelang arus mudik Idul Fitri 1440 H, Jaya Tahoma memprediksi akan ada kenaikan harga tiket pesawat lagi sekitar 6 sampai 8 persen dari kondisi saat ini.

Kalau tahun lalu 2017 dan 2018 peningkatan kenaikan harga tiket pesawat saat akan mudik Idul Fitri sekitar 9 persen. Padahal sekarang sudah turun  sekitar 28 persen sampai 30 persen. Kalaupun naik berarti tetap turun dibandingkan tahun lalu.

Ada maskapai luar negeri yaitu Airasia yang membatalkan penerbangannya sekali sehari dari Pekanbaru ke Kuala Lumpur mulai 7 sampai 23 Mei 2019. Alasan pembatalan Airasia ini karena masalah operasional, biasanya karena penumpang yang sedikit. Penerbangan dalam negeri juga ada yang dibatalkan sebanyak 28 flight datang dan pergi.

Sementara Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah beberapa waktu lalu mengkritisi masalah kenaikan harga tiket pesawat domestik ini akan berdampak negatif terhadap industri pariwisata dalam negeri. Menurut Dede, mobilisasi wisatawan nusantara dari satu destinasi wisata ke tempat lainnya akan menurun dan berdampak negatif makin berkurangnya income pariwisata.(azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar