Lima Minggu Upah Tak Dibayar

Pekerja Proyek Gedung Rawat Inap RSUD Bangkinang Mogok 

Di Baca : 3460 Kali
Gedung rawat inap RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar Riau terhenti pembangunannya karena ratusan pekerja mogok kerja karena gaji mereka lima bulan belum dibayar kontraktor PT Gemilang Alen. (Syailan Yusuf/Detak Indonesia.co.id)

Kampar, Detak Indonesia-- Ratusan pekerja proyek pembangunan gedung rawat inap RSUD Bangkinang di Kabupaten Kampar Riau melakukan aksi mogok kerja. Aksi mogok kerja di lokasi proyek dilakukan karena upah lima minggu pekerja tak kunjung dibayar pihak kontraktor proyek.

"Sudah lima minggu upah kami belum dibayar oleh kontraktor," kata salah seorang pekerja proyek yang ingin namanya tak dipublis, Kamis (9/1/2020) kemarin.

"Hari ini merupakan hari keempat kami melakukan aksi mogok kerja," tambahnya.

"Aksi mogok kerja dilakukan karena upah selama 5 minggu tak kunjung dibayarkan oleh perusahaan," kesalnya. 

"Kami di sini masih bisa bertahan, namun belum tentu terhadap anak dan istri kami di kampung. Dengan aksi yang kami lakukan, diharapkan menjadi perhatian pihak perusahaan," kata pekerja bangunan

Hal senada juga disampaikan pekerja proyek lainnya.

"Kami mogok kerja, karena upah kerja lima minggu belum dibayar. Jika upah kerja kami belum dibayar, kami akan terus melakukan aksi mogok kerja," pungkasnya.

Pantauan di lokasi proyek, ratusan pekerja tidak melakukan aktifitas pengerjaan proyek. Mereka lebih memilih duduk nongkrong, menunggu upah dibayarkan pihak perusahaan. Padahal, pekerjaan pembangunan gedung terlihat belum selesai dikerjakan.

Proyek pembangunan lanjutan gedung rawat inap RSUD sebesar Rp46 milyar bersumber dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019, dikerjakan oleh PT Gemilang Alen.

Memang di Kabupaten Kampar Riau ini banyak problema proyek yang bermasalah, hampir tiap tahun anggaran. Selain gedung, jalan lintas ke perbatasan Sumbar saat ini banyak yang keriting alias bergelombang di sana sini padahal baru ditambalsulam kontraktor. Kondisi ini seperti tutup mata saja aparat berwenang atas kondisi tak nyaman jalan banyak rusak dan sudah ditambalsulam tapi memprihatinkan.

Saat berita ini di turunkan awak media belum berhasil menghubungi pihak perusahaan. (Syailan Yusuf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar