IVEN BUDAYA AKAN DIGELAR SE-SUMATERA 2018

Selamatkan Taman Nasional Tesso Nilo dari Perambah Liar

Di Baca : 2266 Kali

[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>--Petugas Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau terus berupaya menyelamatkan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan Riau dari ancaman perambah liar.<\/p>\r\n\r\n

Pendekatan-pendekatan persuasif melalui patroli di kawasan TNTN terus dilakukan dan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pelestarian kawasan hutan TNTN.
\r\n 
\r\nTaman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan merupakan kawasan hutan terluas di Pulau Sumatera yang berfungsi sebagai paru-paru dunia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna tertinggi di dunia, namun menjadi terancam setiap hari dari perambah liar.<\/p>\r\n\r\n

"Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) yang masih ada di Riau. Di sini juga ada Harimau Sumatera, Macan dahan, Kucing Hutan, Tapir, Babi Hutan, Rusa, Beruang dan satwa liar lainnya. Ciri-ciri hutan besar itu adalah apabila ada habitat gajah dan harimau," ujar Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Riau Supartono SHut MP dalam bincang-bincang dengan wartawan Detak Indonesia.co.id<\/em> di Pekanbaru, Kamis (30\/11\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Menurut Supartono, Taman Nasional Tesso Nilo merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati di Pulau Sumatera, TNTN ini merupakan taman nasional yang menjadi primadona bagi siapa saja yang ini merasakan keindahan alamnya.<\/p>\r\n\r\n

Menanggapi TNTN yang semestinya dilindungi dan diperhatikan pemerintah setempat dari perusakan, Suhartono tak bisa berkomentar banyak. Dia mengaku, TNTN terus saja terancam dari perambah liar. namun dirinya tidak setuju disebutkan TNTN sudah menjadi perkebunan kelapa sawit. <\/p>\r\n\r\n

"KSDA bekerjasama dengan WWF masih peduli dengan kelestarian hutan beserta flora dan faunanya. Hanya memang kita prihatin mulai nampak gejala kerusakan di luar kawasan," ungkapnya.<\/p>\r\n\r\n

Diakuinya, kelestarian TNTN merupakan suatu ekosistem yang sangat bermanfaat bagi manusia. <\/p>\r\n\r\n

"Sayangnya keberadaan hutan jarang diperhatikan oleh banyak orang. Hanya orang-orang tertentu yang mengerti dan paham akan berartinya hutan untuk kehidupan. Hutan ini perlu dijaga, apabila hutan TNTN tiap tahunnya mengalami deforestasi terus dibiarkan maka daerah kita akan semakin tidak nyaman dihuni. Berdasarkan hal itu harus ada perlindungan bagi hutan," tegasnya.<\/p>\r\n\r\n

Menurutnya, hutan alam dan hutan tanaman (hutan buatan) perlu digalakkan. Hutan alam merupakan hutan yang vegetasinya tumbuh secara alami tanpa campur tangan manusia, sedangkan hutan tanaman adalah hutan yang sebagian besar tumbuhan dalam kawasan tersebut hasil dari penanaman oleh manusia.<\/p>\r\n\r\n

Hutan lindung mempunyai peran untuk menjaga lingkungan tempat hidup manusia dan hewan serta tumbuhan. Hutan tipe ini seharusnya terus dijaga karena berperan penting dalam siklus hidrologi.<\/p>\r\n\r\n

"Apabila hutan lindung ini hancur maka terjadi ketidakseimbangan dalam siklus hidrologi," kata dia.<\/p>\r\n\r\n

Ditanya, soal hutan konservasi, menurut Supartono, hutan yang dijaga karena memiliki manfaat ekologis dan sosial. Hutan konservasi berperan penting dalam menjaga flora dan fauna di kawasan hutan tersebut. <\/p>\r\n\r\n

"Hutan jenis ini harus bisa menjaga plasma nutfah atau keanekaragaman hayati flora dan fauna," jelasnya.<\/p>\r\n\r\n

"Maka untuk hutan lindung TNTN, KSDA memiliki tujuan utama untuk menjaga hutan, kawasan hutan, dan lingkungan hutan. Secara hukum perlindungan hutan telah dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004, serta masalah perlindungan hutan juga berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan," jelasnya.<\/p>\r\n\r\n

Suhartono mengaku, gangguan hutan terbesar adalah dari manusia. Kebakaran hutan umumnya disebabkan oleh tindakan manusia yang disengaja ataupun tidak disengaja karena kebakaran hutan akibat faktor alam hanya bisa terjadi dengan peluang kecil.<\/p>\r\n\r\n

"Saya ada niatan untuk mengadakan lomba fotografi di kalangan wartawan se-Sumatera, sekaligus ingin mengenalkan betapa pentingnya TNTN," katanya<\/p>\r\n\r\n

Banyak jenis tumbuhan, hewan (flora dan fauna) di TNTN berfungsi menjaga lingkungan tempat hidup manusia dan hewan serta tumbuhan. Sebanyak 100 ekor gajah liar di TNTN menjadi tanggungjawab KSDA Pelalawan untuk menjaganya, delapan ekor yang dipelihara dan sudah jinak. Tiga hari lalu seekor induk gajah betina di TNTN bernama Ria melahirkan seekor anak gajah jantan. Anak gajah jantan ini tiga jam setelah lahir langsung belajar berdiri.<\/p>\r\n\r\n

Beberapa pekan lalu telah berakhir acara iven budaya yang dilaksanakan masyarakat Pelalawan di TNTN dalam rangka melestarikan budaya dan kawasan TNTN. Acaranya antara lain digelar Nyanyi Panjang, Silat Pangean, kuliner, lomba fotografi untuk wartawan, dan lain-lain. Semua unsur diikutsertakan baik masyarakat, KSDA Pelalawan, Polri, TNI, dan lain-lain. Kalau sekarang manusia moderen membuat minyak goreng dari kelapa tonjang dan kelapa sawit, namun masyarakat Petalangan dan warga asli di Pelalawan ini dulunya memproduksi minyak goreng dari pohon Seminai dan Suntai di mana buahnya langsung diperas dan bisa langsung dipakai sebagai minyak goreng tanpa diolah lagi. Ada juga tradisi memanen lebah dari pohon Sialang.<\/p>\r\n\r\n

"Tahun 2018 nanti kami akan menggelar iven budaya yang lebih besar lagi yakni se-Sumatera. Kalau sepekan lalu masih lokal Riau. Namun 2018 nanti juga ada acara serupa dan juga ada lomba fotografi kalangan wartawan. Wartawan diundang camping di hutan TNTN dan mengambil gambar-gambar eksklusif budaya dan anekaragam hayati TNTN," kata Supartono.(azf)<\/strong>
\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/ah5hfs8jet\/30-ir-suhartono-ka-ksda-pelalawanok.jpg","caption":"Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Riau Supartono SHut MP. (Foto Ist)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar