PELALAWAN EMAS

Bupati HM Harris : Pelalawan Riau Go to Smart City 2017

Di Baca : 3578 Kali
Bupati Pelalawan Riau HM Harris (baju batik kuning-hitam) menyerahkan plakat kepada Regional Account Director Divisi Government Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jakarta, Rosyidul Umam Aly (kiri) setelah dilakukan MoU Smart City di Gedung Plasa Telk
[{"body":"

Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>-Berangkat dari pengalaman mengunjungi negara jiran Singapura beberapa waktu lalu yang telah lama menerapkan Smart City berbasis teknologi informasi, Bupati Pelalawan, Riau HM Harris sebenarnya sudah lama ingin menerapkan pula aplikasi Smart City berbasis teknologi informasi di Kabupaten Pelalawan.<\/p>\r\n\r\n

Sedianya ingin diterapkan di tahun 2011 lalu, namun baru sekarang 2017 dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kesepakatan dengan pihak Smart City Nusantara (SCN) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jakarta, tepatnya Kamis (12\/1\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Hal ini disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris saat melakukan kunjungan sekaligus MoU dengan pihak SCN Plasa Telkom Jakarta Pusat yang diterima langsung Regional Account Director Divisi Government Service<\/em> PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jakarta, Rosyidul Umam Aly didampingi Koordinator Laboratorium SCN Telkom Imanuddin, dan GM Telkom Pekanbaru Munawir di Gedung Plasa Telkom Jalan Gunung Sahari 53 Jakarta Pusat Kamis (12\/1\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Menurut HM Harris, sebenarnya Pemkab Pelalawan Riau ini ingin menerapkan semua aplikasi (ada 10 item) Smart City Nusantara (SCN) dari Telkom yang akan direalisasikan di Pelalawan dalam rangka menjadikan Pelalawan Emas (Ekonomi mandiri, aman, sejahtera).<\/p>\r\n\r\n

"Namun karena keterbatasan anggaran apalagi anggaran dari pusat telah dipangkas yang dulunya sekitar Rp2,2 triliun dan kini turun menjadi Rp1,5 triliun maka Pemkab Pelalawan memilih beberapa skala prioritas saja yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak di Pelalawan," kata HM Harris.<\/p>\r\n\r\n

Adapun aplikasi Smart City yang prioritas itu yang akan ditindaklanjuti dengan pihak Telkom adalah masalah pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat Pelalawan, kemudian operasional tata kelola pemerintahan, Hi City\/pariwisata, dan Smart PJU. Untuk merealisasikan ini maka perlu persetujuan DPRD Pelalawan.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Bupati Pelalawan HM Harris, Pemkab Pelalawan ini tidak bisa lagi harus berdiam diri sementara orang lain sudah maju. Pelalawan ingin jadi kabupaten yang maju. Di Pelalawan ini 78 persen kehidupan warganya bergantung dari kelapa sawit.<\/p>\r\n\r\n

Kontrak dengan pihak Telkom disusuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Keuangan daerah sudah banyak pemotongan, tapi mana yang didahulukan. nanti akan ditengok dulu apakah dana ada di APBDP atau APBD Murni. kalau tidak ada mungkin akan dianggarkan pada 2018. Berapa anggaran yang diperlukan itu tergantung pembicaraan teknis dengan pihak Telkom nanti.<\/p>\r\n\r\n

Sebelumnya, Regional Account Director Divisi Government Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jakarta, Rosyidul Umam Aly didampingi Koordinator Laboratorium SCN Telkom Imanuddin, dan GM Telkom Pekanbaru Munawir telah menjelaskan panjang lebar teknis Smart City.<\/p>\r\n\r\n

Dijelaskan Rosyidul dan Imanuddin masalah pelayanan telekomunikasi untuk desa yang tak terjangkau jaringan bisa dipasang parabola oleh pihak PT Telkom misalnya di daerah Kuala Kampar. Kemudian di Puskesmas terpencil yang tak ada dokter spesialisnya bisa disediakan alat periksa ibu hamil lengkap dengan USG-nya. Dengan tenaga bidan saja mengoperasikan alat ini bisa mengirim hasil rekam medik ibu hamil tersebut ke dokter spesialis yang berada di pusat kota. Semua aplikasi yang diterapkan ini dikontrol oleh Bupati di ruang bupati (Executive room).<\/p>\r\n\r\n

Demikian juga pemasangan alat untuk e-Tax (pajak) di sejumlah restoran, hotel, dan lainnya pajak untuk daerah bisa langsung masuk ke Dispenda Pelalawan begitu konsumen melakukan pembayaran di restoran atau di hotel, atau yang mengangkut pembayaran pajak daerah.
\r\n 
\r\nDengan pemasangan alat ini pendapatan bisa meningkat 300 persen di awal pemasangan alat tersebut tapi perlu didukung dengan Perbup. Kalau secara manual sekarang ini, berapa seharusnya pajak masuk ke Dispenda Pelalawan bisa saja seharusnya Rp100 miliar, tapi dibilang Rp20 miliar. Tapi dengan pemasangan alat ini tidak bisa pembayaran pajak direkayasa, tapi transparan dan langsung masuk ke Dispenda Pelalawan hari itu juga saat transaksi.<\/p>\r\n\r\n

Program Goes to Smart City ini telah sesuai dengan Perpres 96\/2014 tentang Rencana Pita Lebar Indonesia (RPI) 2014-2019 tentang 5 Sektor Prioritas RPI yakni e-pemerintahan, e-kesehatan, e-pendidikan, e-logistik, dan e-pengadaan.<\/p>\r\n\r\n

"Masalah penganggarannya untuk Pelalawan ini tergantung hasil pembicaraan teknis nantinya dengan Pemkab Pelalawan. Jadi belum bisa diketahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk pembangunan aplikasi Smart City di Pelalawan 2017," ujar Rosyidul.(daniel\/rls)<\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/o6kth\/12-hm-harrisok.jpg","caption":"Bupati Pelalawan Riau HM Harris (baju batik kuning-hitam) menyerahkan plakat kepada Regional Account Director Divisi Government Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jakarta, Rosyidul Umam Aly (kiri) setelah dilakukan MoU Smart City di Gedung Plasa Telkom Indonesia Jalan Gunung Sahari No.53 Jakarta Pusat, Kamis (12\/1\/2017)."}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar