Paska Satu Pekerja Tewas, Disnakertrans Riau Kirim Timwas Ahli Utama ke lokasi kejadian

Investigasi Ledakan Steam Line di PT RAPP Berlanjut

Di Baca : 3841 Kali
Foto istimewa

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Penyelidikan kasus kecelakaan kerja fatal di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kota Pangkalankerinci Kabupaten Pelalawan, Riau, terus berlanjut. Untuk mengetahui penyebab pasti insiden ledakan pipa steam line itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau telah mengirimkan Tim Pengawas Ahli Utama ke lokasi kejadian.

Kabid Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Riau, Rival Lino mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait peristiwa ledakan yang menewaskan seorang pekerja kontraktor RAPP dari PT Nusareka Prima Engineering (NPE) bernama Nimrod Marpaung akibat tersiram air panas dari ledakan itu.

Kata dia, pihaknya menerima informasi pada Jumat (17/2/2023) bahwa karyawan NPE terkena ledakan pipa steam yang berisi air dan uap panas. Dari informasi itu, pada Sabtu (18/2/2023), Pengawas Ketenagakerjaan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan investigasi.

"Katanya posisi pecah pipa di L Bow (sambungan), bukan di tengah pipa yang pecah. Diperoleh data adanya korban satu orang dari karyawan PT NPE atas nama K Nimrod Marpaung (KNM). Dia bekerja seperti biasa, ketika sedang bekerja melakukan pengecekan panel listrik dan lampu-lampu tiba-tiba terjadi ledakan pipa steam yang mengenai korban," kata Rival Lino menjawab wartawan, Selasa (14/3/2023).

Usai insiden itu, korban yang badannya melepuh kena cipratan air panas langsung dilarikan ke rumah sakit dan dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru untuk dilakukan perawatan.

"Pipa pecah, badannya kena cipratan air panas, maka melepuh badannya. Pada Sabtu (25/2/2023) korban meninggal dunia usai 11 hari dirawat," lanjut Rival.

Dalam investigasi lapangan yang dilakukan Disnakertrans Riau, Pengawas Ketenagakerjaan akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait sistem dan keamanan di PT RAPP.

"Pengawas Ketenagakerjaan belum finish melakukan pemeriksaan, jangan sampai terulang lagi. Jangan-jangan pipa-pipa lain pecah lagi. Kita harus kroscek baik-baik dan lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait sistem, SOP dan keamanannya," jelasnya.

Terkait insiden itu, Disnakertrans juga telah memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan.

"Sampai hari ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap perusahaan, perusahaan sudah dipanggil baik pihak NPE dan PT RAPP dan sudah dilakukan pemeriksaan. Sampai hari ini masih dilakukan pemeriksaan lebih mendalam," kata dia.

Seperti diketahui, peristiwa naas itu terjadi disebabkan ledakan di proyek steam line area turbin, pada Selasa (14/2/2023) lalu sekira pukul 17.30 WIB. Lokasi kejadian di areal operasi PT RAPP tepatnya di PMO Project PT RAPP LP Steam Line Area Turbin #10.

Dalam insiden itu, seorang pekerja kontraktor RAPP dari PT Nusareka Prima Engineering (NPE) bernama Nimrod Marpaung tersiram air panas pada sekujur tubuhnya. Karena itu, dia mengalami koma akibat siraman air panas dan dirawat selama 11 hari di rumah sakit di Kota Pekanbaru.

Sementara kronologis awalnya kecelakaan kerja fatal telah terjadi di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Peristiwa naas itu terjadi disebabkan ledakan di proyek steam line area turbin, pada Selasa (14/2/2023) lalu. Lokasi kejadian di areal operasi PT RAPP tepatnya di PMO Project PT RAPP LP Steam Line Area Turbin #10.

Dalam insiden itu, seorang pekerja kontraktor RAPP dari PT Nusareka Prima Engineering (NPE) bernama Nimrod Marpaung tersiram air panas pada sekujur tubuhnya. Karena itu, dia mengalami koma akibat siraman air panas dan dirawat selama 11 hari di rumah sakit di Kota Pekanbaru.

Kepala Bidang (Kabid) Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Rival Lino membenarkan peristiwa kecelakaan kerja di PT RAPP tersebut.

"Benar terjadi Adanya kecelakaan kerja di area PT RAPP. Saat ini tim masih melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor maupun PT RAPP yang menyangkut insiden tersebut," kata Rival, Sabtu lalu (11/3/2023).

Namun, Rival belum mendapatkan informasi terkait kronologi kecelakaan kerja itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi.

"Belum tau (kronologi, red) nanti akan kita kabarkan perkembangannya kembali," kata dia.

Seperti dikutip sabangmeraukenews, Boru Sianturi, istri korban Nimrod kepada media menyebut kalau jenazah suaminya dibawa dari rumah sakit Awal Bros ke Pangkalankerinci, Pelalawan Riau pada Sabtu (25/2/2023) lalu.

Dikabarkan sebelumnya, kecelakaan kerja juga terjadi di wilayah kerja PT RAPP pada Ahad (19/2/2023). Peristiwa terjadi di BM#1, IRS, Folio Shieter dan APW.

Saat itu karyawan PT MSM sedang melakukan aktivitas Tool Box Meeting (TBM). Tiba-tiba mereka mencium aroma bau menyengat yang belakangan diketahui berasal dari gas buang dari mesin saat dilakukan startup.

Rival Lino menjelaskan, dalam insiden itu, puluhan karyawan diduga keracunan akibat menghirup asap dari cerobong mesin saat melakukan startup. Mereka yang terpapar dirujuk ke balai pengobatan milik RAPP dan Rumah Sakit Efarina. Sejumlah pekerja mengalami pusing dan mual-mual akibat menghirup gas pembuangan mesin itu.

Rival menyebut tidak terdapat korban jiwa, namun ada satu karyawan yang mengalami sesak nafas dan sudah dirawat di RS Efarina.

"Tidak ada korban yang signifikan, ada satu orang saja yang sesak nafas dan sudah dibawa ke RS Efarina dan alhamdulillah sudah kembali ke rumah dan melakukan aktivitas seperti biasanya," pungkas Rival. (*/azf)
 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar