JAKARTA (detakindonesia.com)-Nilai tukar mata uang Inggris, poundsterling terimbas kena koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak Inggris mengeluarkan rencana keluar dari Uni Eropa.<\/p>\r\n\r\n

Sejak Jumat lalu (24\/6\/2016) adalah puncak kejatuhan pound. Hanya dalam hitungan jam, nilai tukar pound jatuh lebih dari 10 persen ke level 1,3305 dolar AS. Hal ini merupakan posisi terendah pound dalam 30 tahun terakhir, yakni sejak 1985.<\/p>\r\n\r\n

"Kami memonitor perkembangan situasi ini dengan seksama dan akan mengambil langkah-langkah jika diperlukan," ujar Bank of England dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari BBC.<\/p>\r\n\r\n

Pada Kamis (23\/6\/2016), pound masih berada di kisaran 1,5 dolar AS sebelum voting Brexit (Britain Exit) dimulai. Pasar saham London juga masih tenang sebelum voting itu.<\/p>\r\n\r\n

Namun prediksi di Indeks Futures FTSE 100, indeks saham di Bursa London akan jatuh setidaknya sampai 7 persen setelah hasil voting memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa.<\/p>\r\n\r\n

Pound ternyata juga melemah 7 persen terhadap Euro, mata uang resmi Uni Eropa. Namun, Euro juga terkena imbas dari Brexit dengan melemah 3,3 persen terhadap dolar AS.<\/p>\r\n\r\n

Broker valuta asing (valas) melihat pergerakan pound ini lebih parah bila dibandingkan saat krisis finansial global pada 2007-2008.<\/p>\r\n\r\n

"Saya belum pernah melihatnya seperti ini. Ini adalah pergerakan yang terjadi sekali seumur hidup, lebih parah dari Lehmans (Brothers) dan Black Wednesday," kata Joe Rundle, Kepala Broker ETX Capital.<\/p>\r\n\r\n

Sementara pengamat sepak bola memprediksi bursa transfer bintang-bintang sepak bola Inggris juga bakal terkoreksi dan bakal anjlok.(daniel)
\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/y1mlu\/26-brexit2-yes.jpg","caption":"Pro kontra di dalam masyarakat Inggris meminta referendum Inggris keluar atau masuk Uni Eropa akhirnya hasil polling referendum Inggris keluar dari uni Eropa. Mata uang Inggris Poundsterling pun anjlok."}]