KERUGIAN MATERIAL AKAN LEBIH BESAR

Kerugian Gempa Lombok Rp5.04 Triliun, 436 Meninggal

Di Baca : 2967 Kali
Tim gabungan masih berupaya mencari, menemukan dan mengevakuasi korban gempa Lombok, NTB Senin (13/8/2018).(Foto Humas BNPB)
Secara wilayah, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB paling banyak adalah di Kabupaten Lombok Utara yang mencapai lebih dari 2,7 trilyun rupiah. Sedangkan di Kabupaten Lombok Barat mencapai lebih dari 1,5 trilyun rupiah, Lombok Timur 417,3 milyar rupiah, Lombok Tengah 174,4 milyar rupiah dan Kota Mataram 242,1 milyar rupiah. Dampak kerusakan dan kerugian ekonomi di Bali masih dilakukan perhitungan.
 
Kerusakan dan kerugian ini sangat besar. Apalagi jika nanti data sudah terkumpul semua, maka jumlahnya akan lebih besar. Perlu trilyunan rupiah untuk melakukan perbaikan kembali dalam rehabilitasi dan rekonstruksi. Perlu waktu untuk memulihkan kembali kehidupan masyarakat dan pembangunan ekonomi di wilayah NTB.

Pemerintah pusat akan terus mendampingi masyarakat dan Pemda NTB. Pendampingan ini bukan hanya saat tanggap darurat saja. Tetapi saat pascabencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi pun, Pemerintah Pusat akan terus membantu. Bahkan sebagian besar bantuan yang disalurkan berasal dari pemerintah pusat. Skala penanganan dampak dampak gempa saat ini sesungguhnya sudah nasional. Artinya kapasitas nasional yang digerakkan untuk penanganan darurat saat ini sudah skala nasional, baik pengerahan personil, anggaran, logistik, peralatan, dan manajerial.
 
BNPB masih terus melakukan pendataan dan perhitungan ekonomi dampak gempa. Nanti saat masa darurat selesai kita akan masuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. BNPB bersama Kementerian/Lembaga dan NGO akan membangun kembali yang lebih baik daripada sebelumnya dengan prinsip build back better and safety. 

"Artinya yang akan kita bangun lagi lebih baik dan aman. Lombok adalah daerah rawan tinggi gempa, maka pembangunan kembali nanti harus sudah mengantisipasi gempa agar saat terjadi gempa lagi, korban, kerusakan dan kerugian dapat lebih sedikit, serta masyarakat lebih aman," tutup Sutopo.(*'/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar